Berita

Tokoh nasional, DR. Rizal Ramli/Net

Politik

Bagi Rizal Ramli, Hak Recall Anggota DPR Jadi Penyebab Partai Gampang Dikendalikan

JUMAT, 02 APRIL 2021 | 09:57 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Kemunduran demokrasi tidak bisa dilepas daya kritis para anggota DPR yang dipilih rakyat sebagai penyambung lidah mereka. Namun kini daya kritis itu dinilai sudah berkurang.

Tokoh nasional, DR. Rizal Ramli mengurai bahwa di era Presiden Habibie dan Presiden Gus Dur, daya kritis anggota DPR sangat tinggi. Penyebabnya, selain Habibie dan Gus Dur merupakan tokoh yang benar-benar demokratis, juga karena para anggota DPR sedang mengalami euforia usai keluar dari rezim otoriter Orde Baru.

“Pada waktu itu DPR itu lagi galak-galaknya. Habis keluar dari otoriter Soeharto kan,” ujarnya dalam sebuah wawancara yang diunggah di akun YouTube Bang Arief, Jumat (2/4).


Namun demikian, lanjut Rizal Ramli, setelah era tersebut muncul sistem baru yang memberi hak bagi partai politik untuk me-recall atau mengganti anggota DPR dari fraksinya.

Bagi Menko Perekonomian era Gus Dur tersebut, kebijakan ini membuat anggota DPR tidak ubahnya seperti anggota pegawai negeri sipil (PNS) yang selalu manut pada atasan.

Padahal seharusnya, anggota DPR hanya bisa di-recall jika didasarkan pada kehendak warga yang memilih atau terlibat kasus kriminal.

“Seharusnya yang berhak recal itu pemilih atau dia kriminal,” ujar mantan Menko Kemaritiman itu.

Dengan sistem saat ini, maka anggota DPR menjadi lebih mudah dikendalikan oleh ketua umum partai. Sementara ketua umum partai bisa saja dikendalikan oleh pihak-pihak lain yang sedang mencari keuntungan.

“Jadi mengendalikan partai itu gampang, pegang ketua umumnya beri bisnis. Jadi mudah dikontrol,” tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya