Berita

Ekonom senior Faisal Basri/Net

Politik

Faisal Basri: Pemburuan Rente Kian Merajalela, Tidak Heran Kalau Radikalisme Subur

JUMAT, 02 APRIL 2021 | 07:58 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Aksi teror yang terjadi di Makassar dan Mabes Polri beberapa waktu lalu tidak membuat ekonom senior, Faisal Basri heran. Ini lantaran adanya jurang yang kian lebar antara si miskin dan si kaya.

Faisal Basri menegaskan bahwa pemburuan rente saat ini kian merajalela. Mulai dari beras, gula, garam, nikel, batu bara, dan banyak lagi. Sementara penikmat rente hanya segelintir kelompok oligarki.

“Jurang kaya-miskin melebar, tax ratio melorot terus. Tidak heran kalau radikalisme tumbuh subur,” urainya lewat akun Twitter @FaisalBasri, Jumat (2/4).


Salah satu yang menjadi sorotannya adalah rente dalam urusan harga gula. Di mana harga gula kristal putih di pasar lelang ICE London pada 31 Maret 2021 adalah sebesar 417 dolar AS per ton. Jika dikonversi dengan kurs Rp 14.500 maka harganya senilai Rp 6.046 per kg.

“Harga eceran tertinggi (HET) Rp 12.500 per kg. Rente luar biasa besar dinimati siapa?” tuturnya.

“Laba per kg dikali 3,5 juta ton. Itulah rente yang dinikmati. Manis sekali, memang,” sambung Faisal Basri.

Dalam hal ini dia mengkritik penerbitan Peraturan Menteri Perindustrian 3/2021 yang membentengi total 11 pabrik gula rafinasi. Di mana pabrik gula lainnya diharamkan untuk mengimpor dan mengolah raw sugar.

“Entah Presiden tahu atau sadar dengan kelakukan para pembantunya yang menciptakan ladang rente amat subur,” tanyanya.

Intinya, Faisal menduga ada pembagian tugas berburu rente. Di mana 11 pabrik gula rafinasi yang semuanya swasta dapat jatah mengolah raw sugar dan BUMN mengimpor gula kristal putih.

“Keduanya melakukan value extraction, bukan value creation. Pakai ‘otot’ dan kekuasaan (perspiration), bukan pakai otak (aspiration),” tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya