Berita

Kepala KSP Moeldoko/Net

Politik

Klaim Punya Kekuatan, Moeldoko Dkk Disarankan Buat Parpol Baru

KAMIS, 01 APRIL 2021 | 17:49 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Setelah pengesahan KLB Sibolangit ditolak oleh pemerintah, Kepala KSP Moeldoko dan Jhoni Allen Marbun disarankan untuk berhenti berupaya mengambil alih Partai Demokrat yang sah.

"Melihat pengakuan Pak Moeldoko yang merasa terpanggil untuk menyelamatkan bangsa dan negara, sebaiknya beliau dengan dukungan JAM, Nazarudin, Darmizal dan lain-lain membentuk saja partai politik untuk bertarung pada Pemilu 2024, mumpung masih ada waktu tiga tahun lagi," ujar analis politik yang juga Direktur Eksekutif VoxPol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, Kamis (1/4).

Pangi melanjutkan, Moeldoko kan diklaim punya sumber daya yang besar, lalu ada Nazarudin yang konon juga masih punya sumber daya yang besar, walaupun baru selesai menjalani masa hukuman. Ada juga JAM, Marzuki Ali, Darmizal dan lain-lain.

"Pasti bisa membantu membuka jaringan di daerah-daerah, apalagi di situ juga ada politisi-politisi lintas partai seperti Ilal Ferhard dari Partai Gerindra, Max Sopacua dari Partai Emas, Razman Nasution yang sempat berkiprah di PKB," kata Pangi menyarankan.

Dengan pengumuman Kemenkumham kemarin, serta pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD bahwa kisruh Partai Demokrat secara hukum sudah selesai, sebaiknya, Moeldoko dkk berhenti bertarung melawan Ketum Demokrat yang sah, AHY.

"Walaupun kesannya Jenderal Purnawirawan kalah dari Mayor Purnawirawan, tapi telan saja pil pahit ini, dan move on. Jangan pertaruhkan reputasi semata-mata demi gengsi," saran Pangi lebih lanjut.

Secara politik, kata Pangi, sebenarnya kehendak dan arahan Presiden Joko Widodo sudah jelas dalam kisruh ini. Keputusan Kemenkumham kemarin, selain menegaskan bahwa pemerintah memang memegang janji untuk menegakkan hukum yang berlaku, juga bisa dibaca sebagai isyarat politik bahwa Jokowi tidak berkenan dengan manuver Moeldoko.

Sebagai orang Solo, Kepala Negara tidak selalu mengungkapkan secara eksplisit apa yang dia mau, tapi sebagai orang Jawa, Moeldoko harusnya bisa menangkap isyarat tersebut.

"Jika tidak, Pak Moeldoko bisa dipersepsikan bukan lagi sebagai aset, tapi juga beban politik Pak Jokowi," tegas Ipang sapaan akrab Pangi.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya