Berita

Anggota Komisi I DPR RI, Farah Puteri Nahlia/Net

Politik

Farah Puteri Prihatin Radikalisme Kini Mengancam Generasi Milenial Bangsa

KAMIS, 01 APRIL 2021 | 12:44 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Aksi teror yang terjadi di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri membuat anggota Komisi I DPR RI, Farah Puteri Nahlia prihatin. Sebab, terduga pelaku dari teror tersebut dikabarkan adalah generasi milenial.

Seharusnya, kata Farah, generasi muda menjadi harapan masa depan bangsa. Apalahi Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat di tahun 2020 penduduk usia produktif Indonesia mencapai 70,72 persen.

“Angka itu seharusnya menjadi cerminan usia generasi masa depan bangsa Indonesia,” tuturnya kepada wartawan, Kamis (1/4).

Namun demikian, aksi teror yang belakangan terjadi justru menjadi ancaman tersendiri. Bahwa anak-anak muda sudah masuk dalam pusaran teroris dan ini menjadi bentuk kerawanan generasi.

Farah mengatakan berdasarkan data yang ada, disebutkan bahwa pelaku teror merupakan generasi milenial yang lahir di tahun pertengahan 1990-an. Hal ini mengindikasi bahwa tindakan kekerasan dan indoktrinasi radikalisme mengancam seluruh usia generasi tanpa terkecuali.

“Usia muda yang seharusnya tengah bersiap dan berjuang menggapai cita-citanya termasuk fase-fase mencari jati diri, justru kini terancam membunuh dirinya sendiri, membunuh masa depannya sendiri seperti dengan bom bunuh diri,” tuturnya.

Wasekjen DPP PAN ini menilai program Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terkait deradikalisasi serta pencegahan terorisme dan paham radikal intoleran perlu ditingkatkan.

Secara khusus dia mendorong penguatan pendekatan yang menyasar generasi muda, seperti Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) yang melibatkan kalangan pelajar yang telah dilakukan BNPT.

“Ini perlu diperkuat dengan inovasi-inovasi pendekatan kreatif kontra radikal,” sambung Farah.

Namun demikian, Farah mengakui bahwa tugas BNPT tidak mudah. Untuk itu diperlukan keterlibatan berbagai stakeholder, terutama sekolah dan perguruan tinggi untuk menyelaraskan komitmen kebangsaan di lingkungan generasi muda.

Poin pentingnya, di usia generasi muda yang terkadang masih labil baik dari sisi emosi maupun pendirian, tentu program-program terkait deradikalisasi harus relevan dengan sasaran tersebut agar dapat diterima dengan optimal.

Selain BNPT, peran Kemkominfo dalam menangkal terorisme ini juga sangat penting. Mengingat bicara terorisme bukan sekedar bicara aspek fisik tindakannya, tetapi sebelum tindakan itu terjadi, pengaruh konten-konten bermuatan intoleransi dan radikalisme di dunia siber penting untuk dicegah.

Pengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi jangan sampai justru mengarah pada hal-hal yang negatif, destruktif terutama mendorong perilaku yang kontraproduktif terhadap integrasi nasional, persatuan dan kesatuan bangsa.

“Dalam konteks ini, upaya literasi digital dan optimalisasi patroli siber perlu dimaksimalkan,” sambungnya.

Farah juga menilai peran lembaga-lembaga negara tentu penting, namun tidak berarti meninggalkan peran-peran aktor lain.

Indonesia yang mayoritas penduduk muslim bisa saja mengangkat peran kiai. Pemahaman agama yang rahmatan lil alamin dengan spirit hablum minallah dan hablum minnas perlu dijunjung tinggi dan harus memahami betul makna yang dimaksud.

“Terakhir, tentu saya mendorong dan mengingatkan seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Spirit kewaspadaan itu dimulai dari diri, keluarga sampai negara sebagai kerangka kewaspadaan nasional,” tutupnya.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Ratusan Tawon Serang Pasukan Israel di Gaza Selatan

Sabtu, 11 Mei 2024 | 18:05

Siapa Penantang Anies-Igo Ilham di Pilgub Jakarta?

Minggu, 12 Mei 2024 | 07:02

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

UPDATE

Helikopter Rombongan Presiden Iran Jatuh

Senin, 20 Mei 2024 | 00:06

Tak Dapat Dukungan Kiai, Ketua MUI Salatiga Mundur dari Penjaringan Pilwalkot PDIP

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:47

Hanya Raih 27 Persen Suara, Prabowo-Gibran Tak Kalah KO di Aceh

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:25

Bangun Digital Entrepreneurship Butuh Pengetahuan, Strategi, dan Konsistensi

Minggu, 19 Mei 2024 | 23:07

Khairunnisa: Akbar Tandjung Guru Aktivis Semua Angkatan

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:56

MUI Jakarta Kecam Pencatutan Nama Ulama demi Kepentingan Bisnis

Minggu, 19 Mei 2024 | 22:42

Jelang Idul Adha, Waspadai Penyakit Menular Hewan Ternak

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:57

KPU KBB Berharap Dana Hibah Pilkada Segera Cair

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:39

Amanah Ajak Anak Muda Aceh Kembangkan Kreasi Teknologi

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:33

Sudirman Said Maju Pilkada Jakarta, Ini Respons Anies

Minggu, 19 Mei 2024 | 21:17

Selengkapnya