Berita

Diskusi Awal Rencana Pengembangan Ekspor Komoditas Pertanian Di Jabar yang digelar Di Educational Garden Eptilu, Cikajang, Garut/RMOLJabar

Politik

Mengubah Stigma, Mengintegrasikan Koperasi Dengan Global Value Chain

KAMIS, 01 APRIL 2021 | 05:18 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Stigma koperasi yang selama ini hanya dianggap sebagai aktivitas simpan pinjam mulai diubah Kementerian Koperasi dan UMKM.

Staf Khusus Kementerian Koperasi Dan UMKM, Agus Santoso mengatakan, ke depan koperasi di Indonesia harus terintegrasi dengan Global Value Chain.

"Kita sedang mengumpulkan champion-champion koperasi yang berpikiran terbuka dan mudah dibina untuk disatukan jadi semacam jejaring," jelas Agus kepada Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (31/3).


Saat ini, Kemenkop UMKM sedang menyiapkan ekosistem koperasi yang ideal dan memungkinkan untuk saling memenuhi kebutuhan produksi anggota jejaring.

"Ke depan koperasi akan berorientasi ekspor dan pendukung ekspor," jelasnya di sela Diskusi Awal Rencana Pengembangan Ekspor Komoditas Pertanian Jabar di Cikajang, Garut, Jawa Barat itu.

Agus menambahkan, era Menteri Teten Masduki, pembangunan dunia koperasi tak lagi berorientasi pada kuantitas.

"Beliau tak bangga dengan pertumbuhan jumlah koperasi hingga puluhan ribu. Tapi mikro-mikro kita bina dan disatukan jadi kekuatan ekonomi yang berorientasi ekspor," imbuhnya.

Nilai-nilai yang dibangun, kata dia, adalah kewirausahaan karena bisa menelurkan pelaku-pelaku usaha baru. Sebab selama ini, realitas dunia usaha di Tanah Air masih memprihatinkan.

"Kewirausahaan di Indonesia terendah di ASEAN. Saat ini sekitar di poin 3 (3 persen), negara lain sudah 11 persen," ujarnya.

Senada dengan Agus, Direktur Bisnis Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), Krisdianto mengatakan bahwa pemerintah sangat concern dengan tumbuh kembangnya koperasi di tengah masyarakat. LPDB, kata Krisdianto, adalah salah satu bentuk keseriusan pemerintah membantu koperasi-koperasi mengembangkan usahanya.

"Sedihnya, banyak yang tidak tahu LPDB. Padahal pmbiayaannya murah, hanya 3 persen per tahun. Dan kita enggak ada biaya apa-apa, baik biaya admin, provisi, atau apapun," ungkapnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya