Berita

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono/Net

Politik

Pakar: Konflik Internal Partai Demokrat Sinyal Kepemimpinan AHY Belum Kuat

RABU, 31 MARET 2021 | 21:43 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Konflik di tubuh Partai Demokrat yang menarik perhatian publik akhirnya menemui titik terang setelah Kementerian Hukum dan HAM menolak mengesahkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit.

Pakar komunikasi politik dari Universitas Nasional Lely Arrianie memandang, konflik internal Partai Demokrat yang berujung KLB akibat kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang belum genap setahun masih belum kuat.

“Dia kan baru, mulus lah dia didukung 93 persen suara waktu kongres itu kan, nah kalau kemimpinan dia nggak lemah, dia bertahan,” tutur Lely kepada wartawan Rabu (31/3).


Dikatakan Lely, konflik internal partai politik adalah hal lumrah dan hampir semua mengalami. Mulai dari era Orde Baru di mana konflik internal terjadi di PDI antara kepemimpinan Suryadi berhadapan dengan Megawati Soekarno Putri.

Kemudian ada PKB diantara Muhaimin Iskandar versus PKB Ali Maskur Musa (Gus Dur), PPP Romahurmuziy lawan PPP Djan Faridz, lalu kepengurusan Golkar Abu Rizal Bakrie tanding dengan Golkar Agung Laksono.

“Tapi yang saya lihat fenomena di Partai Demokrat ini berbeda, sepertinya memang apa yang mereka duga yang mereka tuduhkan dari kelompok KLB di Sumatera Utara itu yang menyatakan sepertinya Demokrat ini ingin dibawa ke politik dinasti, seolah-olah yang berhak memimpin partai itu hanyalah orang-orang yang dari trahnya SBY,” terangnya.

Lely menambahkan, keputusan menetapkan AHY menjadi pemimpin Demokrat dianggap sebagai pemimpin yang cenderung dipaksakan tanpa melalui proses politik yang panjang.

Kata dia, kesalahan terbesar bagi partai politik adalah ketika tidak pernah menyiapkan kadernya secara meritokrasi.

“Saya melihat AHY seperti dikarbit, berbeda dengan adiknya (Ibas) yang notabene sudah lebih dulu terjun ke politik, yang pernah menjadi ketua fraksi di DPR RI meskipun juga seperti dipaksakan dan sebagainya,” ungkap Lely yang juga Presidium Asosiasi Ilmuwan Komunikasi Politik Indonesia (AIKPI).

Lanjutnya, prosesi peralihan kemimpinan partai Demokrat dianggap tidak semestinya. Di mana nampak relasi patron klien dibangun demikian kuat karena SBY adalah patronnya, sedangkan kader-kadernya adalah si kliennya.

“Model semacam ini, model relasi patron klien yang dibangun di partai, regenerasi tanpa meritokrasi, menajemen partai yang lemah, kepemimpinan yang lemah, ini yang menyebabkan orang membaca partai Demokrat ini bukan makin maju justru makin tenggelam,” jelasnya.

Menurut Lely kekhawatiran kader Demokrat itu pun adalah satu hal wajar. Pasalnya, Demokrat yang berkuasa selama 10 tahun era SBY kemudian tercecer di apapan tengah pada dua pemilu terakhir.

“Golkar saja yang demikian parahnya 32 tahun berkuasa dari nomor 1 paling banter terjun ke nomor 2 kan, nah Demokrat itu dari nomor 1 terjun ke nomor 6 itu bagaimana ceritanya,” tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya