Berita

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia/Net

Politik

Jokowi Bisa Celaka, Bahlil Harus Klarifikasi Pernyataan "Mainkan Dulu Ini Barang, Jangan Kasih Gratis"

RABU, 31 MARET 2021 | 10:59 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia offside. Saat sambutan pada acara deklarasi Arsjad Rasjid sebagai Calon Ketua Umum Kadin, Bahlil mengalalkan politik uang.

Bahlil menyatakan, pemilihan ketua umum adalah pestanya orang daerah. Apalagi, kata dia, calon ketum Kadin saat ini, baik Arsjad Rasjid maupun Anindya Bakrie sama-sama konglomerat.

"Cocok barang ini. Bang Anin (Anindya Bakrie) ini teman saya, Bang Arsjad (Arsjad Rasjid) juga teman saya. Dua-duanya ini konglomerat. Dulu waktu saya jadi ketua HIPMI, itu diolah sampai perut sakit oleh orang daerah ini," ujarnya, Jumat (26/3).


"Ini pestanya orang daerah. Jadi sudahlah teman-teman daerah, mainkan dulu ini barang, kocok dulu ini barang, jangan dulu kasih gratis ini barang. Dimainkan dulu, dimainkan dulu barang ini. Dua-duanya konglomerat kok," masih kata Bahlil, sambil tertawa.

Pendiri Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya'roni mengatakan, pernyataan Bahlil mengindikasikan bahwa dalam suksesi kepemimpinan pada organisasi tersebut tidak lepas dari permainan money politics.

"Bisa jadi budaya money politics diterapkan juga dalam konteks lainnya. Bila dalam organisasi saja menghalalkannya, maka tidak tertutup kemungkinan dalam menjalankan bisnis pun melakukannya," ujar Sya'roni kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (31/3).

Maka, wajar saja bila setiap OTT KPK selalu melibatkan pengusaha. Hampir semua korupsi yang ditangani KPK merupakan konspirasi antara pejabat dan pengusaha. Ada yang menyogok dan ada yang disogok.

Jelas Sya'roni, status Bahlil saat ini merupakan kepala BKPM, penjaga loket investasi Indonesia. Pernyatannya itu bisa saja distigmakan pada posisinya sebagai kepala BKPM.

Bahlil harus segera mengklarifikasi pernyataannya tersebut. Jangan sampai pernyataan tersebut berdampak buruk terhadap citra investasi di Indonesia.

"Bila itu terjadi, maka bisa berdampak terhadap upaya Presiden Joko Widodo mendatangkan investasi sebanyak-banyaknya melalui UU Cipta Kerja," demikian Sya'roni.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Cetak Rekor 4 Hari Beruntun! Emas Antam Nyaris Tembus Rp2,6 Juta per Gram

Rabu, 24 Desember 2025 | 10:13

Saham AYAM dan BULL Masuk Radar UMA

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:55

Legislator PKB Apresiasi Langkah Tegas KBRI London Laporkan Bonnie Blue

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:44

Prabowo Bahas Kampung Haji dengan Sejumlah Menteri di Hambalang

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:32

Pejabat Jangan Alergi Dikritik

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:31

Saleh Daulay Dukung Prabowo Bentuk Tim Arsitektur Perkotaan

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:26

Ribuan Petugas DLH Diterjunkan Jaga Kebersihan saat Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:21

Bursa Asia Bergerak Variatif Jelang Libur Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13

Satu Hati untuk Sumatera: Gerak Cepat BNI & BUMN Peduli Pulihkan Asa Warga

Rabu, 24 Desember 2025 | 09:04

Harga Minyak Naik Jelang Natal

Rabu, 24 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya