Berita

Pendiri Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi/Repro

Politik

Adhie Massardi: Ketika Perintah Reformasi Berantas KKN Diabaikan, Muncul Dinasti Politik

SELASA, 30 MARET 2021 | 16:49 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang menjadi salah satu agenda utama reformasi 1998 dewasa ini agaknya diabaikan dan tidak menjadi prioritas untuk perbaikan kehidupan bangsa.

Tak heran, jika istilah KKN itu kini melahirkan masalah baru yang disebut Dinasti (D) politik. Sehingga muncul istilah KKN+D (Korupsi Kolusi Nepotisme plus Dinasti politik).

Begitu disampaikan Pendiri Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi saat menjadi narasumber dalam diskusi daring Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk 'KKN+D dan Dampak Besarnya' pada Selasa (30/3).  

"Ketika perintah reformasi memberantas KKN itu diabaikan, berdampak korupsi yang lebih besar. Kemudian, korupsi ini dimiliki oleh elite, elite politik ini memiliki uang banyak, kemudian dia menguasai parpol, dan parpol itu kemudian diisi oleh kerabat-kerabatnya, dan inilah kemudian bencana itu," ujar Adhie Massardi.

"Jadi, perintah reformasi memberantas KKN gagal dilaksanakan, menimbulkan komplikasi, dengan lahirnya dinasti politik," imbuhnya menegaskan.

Atas dasar itu, Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini mengaku tidak heran jika praktik KKN dan dinasti politik itu semakin tumbuh subur pasca reformasi.

"Kenapa korupsi sekarang jauh lebih dahsyat dibandingkan dengan masa lalu? Nah kalau kronologisnya kan begini, ketika perintah reformasi memberantas KKN itu diabaikan," tegasnya.

Dinasti politik ini, kata Adhie Massardi merujuk obrolan bersama eks politikus Nasdem yang kini menjadi Direktur Eksekutif Nagara Institute, Akbar Faisal.

Dalam obrolan itu dijelaskan bahwa seluruh parpol yang memiliki legislatif itu 100 persen terpapar virus dinasti politik ini.

"Tentu saja dengan kadar yang berbeda-beda. Tetapi, berapapun kadarnya, bahwa lahirnya dinasti politik, baik anaknya Ketua Partai, adiknya Ketua Partai, muncul kepala-kepala daerah seluruh Indonesia. Ada yang bapaknya Bupati nanti dilanjutkan anaknya lagi kemudian itulah rusaknya sistem politik di Indonesia," tuturnya.

"Maka KKN yang berdampak komplikasi dengan dinasti ini makin merusak sistem ketatanegaraan di republik ini. Dan sebetulnya itu karena yg tidak mungkin bisa diatasi tanpa melibas dinasti politik di parpol-parpol itu," demikian Adhie Massardi.

Selain Adhie Massardi, Direktur Eksekutif INFUS Gde Siriana Yusuf turut menadi narasumber dalam serial diskusi daring yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Politik RMOL tersebut.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Warisan Hakim MK sebagai Kado Idulfitri

Senin, 08 April 2024 | 13:42

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

UPDATE

Heru Pastikan Tak Ada WFH untuk PNS: Semua Harus Masuk

Rabu, 17 April 2024 | 02:00

Juara 2 Pemilu, AMPI sebut Airlangga Paling Tepat Pimpin Golkar

Rabu, 17 April 2024 | 01:34

Bawa 23 Penumpang, Mikrobus Terjun Masuk Jurang

Rabu, 17 April 2024 | 01:17

Usai Lebaran, Heru Minta Pegawai DKI Bekerja dengan Hati Bersih

Rabu, 17 April 2024 | 01:02

Keluarga Anies dan Gus Imin Bertemu di Momen Lebaran

Rabu, 17 April 2024 | 00:32

600 Ribu Kendaraan Belum Kembali ke Jabodetabek

Rabu, 17 April 2024 | 00:20

Soal Menang Aklamasi di Munas Golkar, Airlangga: InsyaAllah

Rabu, 17 April 2024 | 00:00

Pengunjung Libur Lebaran di Ragunan Membeludak, Tembus 400.421 Orang

Selasa, 16 April 2024 | 23:26

Halalbihalal Pemprov DKI

Selasa, 16 April 2024 | 23:09

AMPI Tegak Lurus Dukung Airlangga Kembali Pimpin Beringin

Selasa, 16 April 2024 | 23:00

Selengkapnya