Berita

TETO/Net

Nusantara

Menyoal Kasus Penipuan Pekerja Migran, TETO Minta Masyarakat Indonesia Waspada

SELASA, 30 MARET 2021 | 14:41 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Taiwan Economic and Trade Office (TETO) mengapresiasi Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang berhasil menguak kasus penipuan dan pemalsuan visa Taiwan oleh Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI).

Pada Sabtu (27/3), BP2MI mengamankan 33 calon pekerja migran Indonesia (CPMI) dari sebuah tempat penampungan di Bandung. Mereka telah ditempatkan di sana dari satu hingga enam bulan dengan dijanjikan akan diperkerjakan dikirim ke Taiwan pada 29 Maret 2021.

Namun proses tersebut terindikasi penipuan. Lantaran pemerintah Taiwan hingga saat ini belum menerima warga negara asing, termasuk calon pekerja migran karena pandemi Covid-19.

Kasus itu terungkap setelah seorang CPMI mendatangani kantor TETO untuk mengonfirmasi pengurusan kerja oleh satu pusat penelitian dan pengabdian di Bandung. Di mana pusat menyebut ada pihak TETO Jakarta yang akan datang melakukan wawancara.

Melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi Kantor Berita Politik RMOL pada Selasa (30/3), TETO menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengirim karyawan untuk melakukan wawancara visa ke P3MI.

"Berdasarkan prosedur yang berlaku saat ini, TETO Jakarta dan TETO Surabaya tidak pernah menugaskan karyawan TETO ke P3MI dan LPK (lembaga pelatihan kerja) untuk melakukan wawancara visa kepada CPMI dengan tujuan penempatan ke Taiwan pada saat menunggu pelatihan kerja," ujar TETO.

Menurut Teto, setiap CPMI yang telah menyelesaikan pelatihan kerja harus mengajukan permohonan visa PMI ke TETO Jakarta atau TETO Surabaya untuk pengambilan sidik jari secara langsung.

"Apabila diperlukan untuk melakukan wawancara, akan dilakukan di kantor TETO dan bukan dengan menugaskan karyawan TETO ke P3MI dan LPK," tambah TETO.

Terkait dengan visa yang diberikan oleh P3MI, TETO menegaskan bahwa setelah pemeriksaan format, data, dan nomor visa yang dipegang oleh korban, menunjukkan visa tersebut adalah palsu.

TETO kemudian mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak mudah mempercayai rumor dan informasi yang tidak benar.

Untuk menghindari insiden serupa terjadi lagi, informasi mengenai pembukaan kembali penempatan PMI ke Taiwan harus berdasarkan pengumuman dari TETO.

TETO juga akan terus bekerjasama dengan BP2MI dan kepolisian dalam menyelidiki kasus tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya