Berita

Menteri Luar Negeri Antony Blinken/Net

Dunia

Anggota Parlemen AS Desak Antony Blinken Kembalikan Status Houthi Sebagai Kelompok Teroris

SELASA, 30 MARET 2021 | 13:56 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sekelompok anggota parlemen AS menulis pesan yang ditujukan kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada Senin (29/3) waktu setempat. Isinya mereka mendesak Blinken agar menunjuk kembali milisi Houthi yang didukung Iran di Yaman sebagai organisasi teroris.

Anggota Komite Urusan Luar Negeri DPR mengatakan serangan di Timur Tengah telah meningkat secara signifikan, termasuk serangan terhadap warga sipil yang tidak bersalah dan infrastruktur energi.

"Houthi sangat jelas memenuhi semua kriteria hukum untuk penunjukan. Mereka adalah organisasi asing yang terlibat dalam aktivitas teroris yang mengancam kepentingan dan warga negara AS. Mereka telah menembakkan rudal ke bandara sipil dalam banyak kesempatan, menargetkan infrastruktur energi sipil, dan mengancam pelayaran internasional," tulis isi pesan tersebut, seperti dikutip dari Al-Arabiya, Selasa (30/3).


"Houthi menerima pelatihan, dukungan, dan dukungan finansial dari Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, yang dengan sendirinya merupakan Organisasi Teroris Asing (FTO) yang ditunjuk. Mencabut penunjukan Houthi tanpa perubahan material dalam perilakunya merusak kredibilitas alat kebijakan luar negeri yang penting ini," lanjutnya.

Sementara, Perwakilan Claudia Tenney mengatakan bahwa menunjuk Houthi sebagai kelompok teroris akan memberikan pengaruh tambahan kepada AS untuk menekan kelompok tersebut.

"Penunjukan FTO memberi Amerika Serikat pengaruh tambahan untuk menekan Houthi untuk datang ke meja perundingan, dan saya mendesak Sekretaris Blinken untuk segera menunjuk kembali Houthi yang didukung Iran sebagai organisasi teroris sekali lagi," ujarnya.

 "Kita harus memiliki pandangan yang jernih tentang apa yang terjadi di Yaman - Houthi terus bertindak seperti organisasi teroris dan terlibat dalam aktivitas teroris, dan adalah salah untuk membatalkan daftar mereka karena mereka terus menargetkan warga sipil yang tidak bersalah," tambahnya.

Pemerintahan Presiden Joe Biden mencabut penunjukan teroris Houthi yang diperkenalkan oleh mantan Presiden Donald Trump pada Januari. Biden juga mengumumkan pada Februari mengakhiri dukungan AS untuk operasi ofensif Koalisi Arab, yang dipimpin oleh Arab Saudi, yang melakukan intervensi di Yaman pada 2015.

Houthi dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan serangan udara lintas perbatasan mereka ke Arab Saudi. Milisi yang didukung Iran menargetkan wilayah sipil di Kerajaan dengan drone sarat bahan peledak dan rudal balistik.

Awal bulan ini, Houthi juga menembakkan drone bermuatan bahan peledak di Pelabuhan Ras Tanura, lokasi kilang dan fasilitas pemuatan minyak lepas pantai terbesar di dunia. Dan pecahan peluru dari rudal balistik yang diluncurkan ke Kerajaan jatuh di dekat daerah pemukiman di kota Dhahran, yang digunakan oleh perusahaan minyak terbesar di dunia, Saudi Aramco.

Arab Saudi sendiri sudah menyatakan akan terus memperlakukan Houthi sebagai organisasi teroris terlepas dari apakah Amerika Serikat memutuskan untuk menunjuk kelompok itu seperti itu, menurut perwakilan permanen Kerajaan untuk PBB.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya