Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

AS Terang-terangan Kian Mesra Dengan Taiwan, Pengamat China: Pemerintahan Biden Sedang Menguji Dan Bermain Api

SELASA, 30 MARET 2021 | 08:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para pengamat menilai kunjungan Duta Besar AS untuk Palau John Hennessey-Niland ke Taiwan bersama Presiden Palau Surangel Whipps, Jr,  adalah bentuk pengabaian terhadap sikap China.
Wakil dekan Institut Riset Taiwan di Universitas Xiamen, Zhang Wensheng, mengatakan bahwa kunjungan tersebut jelas-jelas memperlihatkan bagaimana pemerintahan Biden tidak memperdulikan sikap Tiongkok yang berarti sinyal bagi Beijing untuk mewaspadai perkembangan hubungan tersebut.

"China daratan perlu waspada terhadap perkembangan hubungan antara AS dan pulau Taiwan di bawah pemerintahan Biden, dan waspada terhadap pertukaran semacam itu, yang akan berdampak serius pada hubungan China-AS," kata Zhang, seperti dikutip dari GT, Senin (29/3). .

Pada tahun 2020, pemerintahan Trump juga pernah mengirim pejabat senior seperti Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar dan kemudian Wakil Menteri Luar Negeri untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan Keith Krach ke pulau Taiwan, menyebabkan ketidakpuasan yang intens dari pihak China.

Pada tahun 2020, pemerintahan Trump juga pernah mengirim pejabat senior seperti Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar dan kemudian Wakil Menteri Luar Negeri untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan Keith Krach ke pulau Taiwan, menyebabkan ketidakpuasan yang intens dari pihak China.

Zhang memandang, jika kunjungan semacam ini menjadi pola, artinya AS dapat menggunakan kunjungan semacam ini sebagai alat untuk mendorong hubungan tidak resminya dengan Taiwan menjadi bentuk substantif dan semu-resmi.

"Ini yang akan merugikan China-AS dan hubungan lintas Selat," tekan Zhang.

Pengamat lainnya melihat pemerintahan Biden akan melanjutkan kebijakan era Trump tentang Taiwan.

"Pemerintah Biden akan banyak menggunakan kebijakan Trump tentang Taiwan, juga melubangi kebijakan satu China mereka, yang mengharuskan AS untuk mempertahankan hubungan tidak resmi dengan pulau Taiwan dalam perdagangan dan pertukaran orang-ke-orang," kata Xin Qiang, wakil direktur Pusat Studi AS di Universitas Fudan.

Perwakilan AS dan Taiwan pada Kamis pekan lalu juga menandatangani nota kesepahaman untuk meningkatkan kerja sama antara penjaga pantai yang dapat meningkatkan komunikasi, membangun kerja sama, dan berbagi informasi.

"Artinya dalam jangka pendek, ketegangan China-AS sulit mereda, terutama soal Taiwan," lanjut Xin. Ia menekankan tidak ada ruang bagi China untuk berkompromi.

Namun begitu, di balik semua ketegangan, Biden menyadari bahwa mereka juga harus bekerja sama dengan China di beberapa bidang.

"Biden ingin mencapai keseimbangan antara mendesak China dengan kartu Taiwan dan pemutusan total atas masalah Taiwan. Namun, titik keseimbangan yang dilihat oleh pemerintahan Biden mungkin sangat berbeda dari yang ada di daratan. Dari perspektif ini, pemerintahan Biden sedang menguji dan bermain api," kata Xin.

Jika terus dilakukan, akan memaksa China membalas dengan kuat. Dengan begitu, ketegangan kian berlanjut dan kerusakan hubungan China-AS tidak akan terhindarkan, menurut Xin.

Hal berbeda diungkapkan Su Tzu-yun,  analis senior di Institut Penelitian Pertahanan dan Keamanan Nasional yang didanai pemerintah. Ia menilai kunjungan perwakilan AS, Hennessey-Niland, adalah kunjungan yang 'tidak sepele'.

Lin menegaskan AS 'tidak menghindar' dari mengirim duta besarnya ke Taiwan. Menunjukkan bahwa kebijakan Amerika di Taiwan telah berubah menjadi 'orientasi yang lebih positif'.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya