Para pengamat menilai kunjungan Duta Besar AS untuk Palau John Hennessey-Niland ke Taiwan bersama Presiden Palau Surangel Whipps, Jr, adalah bentuk pengabaian terhadap sikap China.
Wakil dekan Institut Riset Taiwan di Universitas Xiamen, Zhang Wensheng, mengatakan bahwa kunjungan tersebut jelas-jelas memperlihatkan bagaimana pemerintahan Biden tidak memperdulikan sikap Tiongkok yang berarti sinyal bagi Beijing untuk mewaspadai perkembangan hubungan tersebut.
"China daratan perlu waspada terhadap perkembangan hubungan antara AS dan pulau Taiwan di bawah pemerintahan Biden, dan waspada terhadap pertukaran semacam itu, yang akan berdampak serius pada hubungan China-AS," kata Zhang, seperti dikutip dari GT, Senin (29/3). .
Pada tahun 2020, pemerintahan Trump juga pernah mengirim pejabat senior seperti Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar dan kemudian Wakil Menteri Luar Negeri untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan Keith Krach ke pulau Taiwan, menyebabkan ketidakpuasan yang intens dari pihak China.
Pada tahun 2020, pemerintahan Trump juga pernah mengirim pejabat senior seperti Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar dan kemudian Wakil Menteri Luar Negeri untuk Pertumbuhan Ekonomi, Energi, dan Lingkungan Keith Krach ke pulau Taiwan, menyebabkan ketidakpuasan yang intens dari pihak China.
Zhang memandang, jika kunjungan semacam ini menjadi pola, artinya AS dapat menggunakan kunjungan semacam ini sebagai alat untuk mendorong hubungan tidak resminya dengan Taiwan menjadi bentuk substantif dan semu-resmi.
"Ini yang akan merugikan China-AS dan hubungan lintas Selat," tekan Zhang.
Pengamat lainnya melihat pemerintahan Biden akan melanjutkan kebijakan era Trump tentang Taiwan.
"Pemerintah Biden akan banyak menggunakan kebijakan Trump tentang Taiwan, juga melubangi kebijakan satu China mereka, yang mengharuskan AS untuk mempertahankan hubungan tidak resmi dengan pulau Taiwan dalam perdagangan dan pertukaran orang-ke-orang," kata Xin Qiang, wakil direktur Pusat Studi AS di Universitas Fudan.
Perwakilan AS dan Taiwan pada Kamis pekan lalu juga menandatangani nota kesepahaman untuk meningkatkan kerja sama antara penjaga pantai yang dapat meningkatkan komunikasi, membangun kerja sama, dan berbagi informasi.
"Artinya dalam jangka pendek, ketegangan China-AS sulit mereda, terutama soal Taiwan," lanjut Xin. Ia menekankan tidak ada ruang bagi China untuk berkompromi.
Namun begitu, di balik semua ketegangan, Biden menyadari bahwa mereka juga harus bekerja sama dengan China di beberapa bidang.
"Biden ingin mencapai keseimbangan antara mendesak China dengan kartu Taiwan dan pemutusan total atas masalah Taiwan. Namun, titik keseimbangan yang dilihat oleh pemerintahan Biden mungkin sangat berbeda dari yang ada di daratan. Dari perspektif ini, pemerintahan Biden sedang menguji dan bermain api," kata Xin.
Jika terus dilakukan, akan memaksa China membalas dengan kuat. Dengan begitu, ketegangan kian berlanjut dan kerusakan hubungan China-AS tidak akan terhindarkan, menurut Xin.
Hal berbeda diungkapkan Su Tzu-yun, analis senior di Institut Penelitian Pertahanan dan Keamanan Nasional yang didanai pemerintah. Ia menilai kunjungan perwakilan AS, Hennessey-Niland, adalah kunjungan yang 'tidak sepele'.
Lin menegaskan AS 'tidak menghindar' dari mengirim duta besarnya ke Taiwan. Menunjukkan bahwa kebijakan Amerika di Taiwan telah berubah menjadi 'orientasi yang lebih positif'.