Berita

Salah satu terduga teroris digelandang oleh personel Densus 88/Net

Nusantara

Gemasaba Dukung Langkah Aparat Sisir Habis Jaringan Teroris

SENIN, 29 MARET 2021 | 20:59 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Ketua Umum DPN Gemasaba Heru Widodo percaya aparat Kepolisian bisa bekerja dengan professional melakukan penyisiran dan penangkapan terhadap pelaku teroris di Indonesia. Salah satu buktinya adalah aksi penangkapan oleh Densus 88 disejumlah titik hari ini, senin (29/3).

“Kita sebagai rakyat, percayakan kepada pemerintah harus mampu memberi rasa aman kepada rakyatnya dan kita lihat Densus 88 sudah bekerja cepat melakukan penangkapan, kita apresiasi,” kata Heru yang juga anggota komisi III DPR RI, Senin (29/3).

Apa yang terjadi di Gereja Katedral Makasar, Sulawesi Selatan diharapkannya menjadi peristiwa terakhir.

“Kita dukung langkah aparat sisir habis teroris yang atas namakan agama. Peristiwa di Makasar kami harap menjadi peristiwa terakhir,” tandas Heru.

Temuan tersangka teroris di Condet, Jakarta Timur, kata Heru menjadi indikasi bahwa sel-sel teroris masih hidup dan jelas akan mengganggu stabilitas keamanan nasional.

“Sel-sel teroris ini harus di telusuri, sinergitas lintas mitra baik kepolisian, BIN dan BNPT sangat penting, termasuk Kominfo,” tambahnya.

Doktrinasi yang dilakukan teroris diakui Heru sudah masuk digenerasi muda, menurutnya, doktrinasi mereka masuk ke anak-anak muda, dengan menggunakan perangkat sosial media sebagai media tutorial rakit bom.

Sebagai politisi muda yang menjadi Ketua sayap organisasi kepemudaan di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, Heru mengaku bakal melakukan evaluasi kerja dan menata program kerja Gemasaba.

“ini menjadi tugas kita, menjadi kerja organisatoris Gemasaba bagaimana menguatkan kembali nilai Pancasila , menguatkan spirit nasionalisme dikalangan anak muda, kami khawatir doktrinasi yang dilakukan teroris semakin gencar, ini jelas harus dilawan,” tandasnya.

Salah satu cara efektif melakukan perlawanan terhadap persebaran doktrinasi radikal dan terorisme menurut Heru adalah dengan masuk juga ke flatform digital dan sosial media, sebagai media dakwah yang rahmatan lil alamin.

“Bahayanya anak jaman now berguru di Youtube, sementara di Youtube itu tidak semua bisa dibenarkan, tidak sedikit juga konten yang berseberangan dengan nilai pancasila, bahkan konten radikal juga ditemukan Kominfo, ”pungkasnya.




Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya