Berita

H&M/Net

Dunia

Pemerintah Xinjiang Minta Perusahaan Barat Tak Ikut-ikutan Politisasi Situasi Uighur

SENIN, 29 MARET 2021 | 13:54 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perselisihan antara China dan sejumlah merek ternama dunia atas pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Uighur di Xinjiang terus berlanjut.

Sejumlah merek seperti H&M, Burberry, Nike, dan Adidas telah terkena boikot di China sejak pekan lalu karena mengeluarkan komentar atas situasi di Xinjiang, di mana mereka mengumumkan tidak akan menggunakan kapas hasil kerja paksa minoritas Uighur.

Di media sosial China, warganet menyerang merek-merek Barat tersebut dan menegaskan tidak akan membelinya.


Menanggapi situasi tersebut, jurubicara pemerintah daerah Xinjiang, Xu Guixian pada Senin (29/3) mengatakan perusahaan tidak boleh mempolitisasi perilaku ekonominya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh jurubicara pemerintah Xinjiang lainnya, Elijan Anayat. Ia mengatakan orang China tidak menginginkan produk perusahaan seperti H&M dan Nike yang memboikot kapas Xinjiang. Ia juga mengundang perusahaan-purusahaan untuk melakukan perjalanan ke ladang kapas di kawasan Xinjiang untuk melihat sendiri apa yang terjadi.

Ketegangan antara China dan negara-negara Barat atas pelanggaran HAM di Xinjiang memicu perang sanksi.

AS pada Januari mengumumkan larangan impor pada semua kapas dan produk tomat dari Xinjiang karena dugaan kerja paksa.

Pemerintah Barat dan kelompok hak asasi sebelumnya menuduh pihak berwenang di Xinjiang menahan dan menyiksa orang Uighur di kamp-kamp, ​​di mana beberapa mantan narapidana mengatakan mereka menjadi sasaran indoktrinasi ideologis.

Namun China telah berulang kali membantah semua tuduhan dan mengatakan kamp-kamp itu digunakan untuk pelatihan kejuruan dan memerangi ekstremisme agama.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya