Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Serangan Jihadis Mozambik, HRW: Mereka Tidak Pandang Bulu Tembaki Warga Sipil Di Rumah Dan Di Jalanan

SENIN, 29 MARET 2021 | 12:21 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Jihadis kembali melakukan penyerangan membabibuta kepada warga sipil di Kota Palma, Mozambik. Pemerintah merilis laporan penyerangan yang menewaskan puluhan orang itu pada Minggu (28/3).

Human Rights Watch pun memberikan laporan yang sama, bahwa para militan itu tanpa pandang bulu menembak warga sipil di rumah mereka dan di jalanan
Penduduk yang selamat dari amukan segera dievakuasi ke tempat yang lebih aman di ibukota Provinsi Pemba.

"Operasi penyelamatan sedang dilakukan. Sejumlah orang yang tidak diketahui jumlahnya tewas ketika mereka mencoba melarikan diri," kata direktur regional Human Rights Watch Dewa Mavhinga kepada AFP, Minggu (28/3).

"Operasi penyelamatan sedang dilakukan. Sejumlah orang yang tidak diketahui jumlahnya tewas ketika mereka mencoba melarikan diri," kata direktur regional Human Rights Watch Dewa Mavhinga kepada AFP, Minggu (28/3).

Rabu lalu, sekelompok teroris menyelinap ke Palma dan melancarkan tindakan yang mengakibatkan pembunuhan secara pengecut terhadap puluhan orang tak berdaya menurut laporan juru bicara kementerian pertahanan Omar Saranga dalam konferensi pers.

Orang asing termasuk di antara mereka yang terperangkap dalam kekerasan tersebut, tetapi pemerintah tidak mengatakan berapa banyak warga negara asing yang tewas.

"Dalam tiga hari terakhir, aparat keamanan pemerintah memprioritaskan penyelamatan ratusan warga negara lokal dan asing," kata Saranga.

Pekerja Inggris mungkin juga telah terperangkap dalam serangan itu, menurut laporan media lokal. Kantor Persemakmuran dan Pembangunan Asing Inggris mengatakan kedutaannya di Maputo melakukan kontak langsung dengan pihak berwenang di Cabo Delgado untuk segera mencari informasi lebih lanjut tentang laporan penyerangan ini.

Pusat gas di Provinsi Cabo Delgado, yang diserang para jihadis belakangan ini, berisi ratusan pekerja yang terdiri dari pekerja lokal maupun asing.

Sejak Oktober 2017, pejuang ekstremis telah menyerbu desa dan kota di Provinsi Pemba, memaksa hampir 700.000 orang meninggalkan rumah mereka.

Sejak satu dekade sebelumnya, pemerintah bersama para ahli telah memulai memobilisasi para pemuda yang mulai mempraktikkan jenis Islam yang berbeda, seperti minum alkohol dan memasuki masjid dengan mengenakan celana pendek dan sepatu.

Namun, paham mereka begitu kuat. Kekerasan sekarang telah berakar dan menewaskan sedikitnya 2.600 orang, setengah dari mereka adalah warga sipil, menurut badan pengumpul data Lokasi Konflik Bersenjata dan Data Peristiwa (ACLED) yang berbasis di AS.

Peneliti senior di lembaga pemikir yang berbasis di Pretoria, Institute for Security Studies,  Martin Ewi, mengatakan bahwa lebih dari 100 orang masih belum ditemukan sejak serangan itu.

"Itulah yang kami ketahui sejauh ini, tapi sangat membingungkan," katanya, mengenai gerakan para jihadis.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya