Berita

Sekretaris PBB, Antonio Guterres/Net

Dunia

Negara Penimbun Vaksin Jadi Penyebab Terhambatnya Skema Covax

SENIN, 29 MARET 2021 | 11:38 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Ketersediaan vaksin Covid-19 tampaknya tidak didistribusikan dengan adil seperti yang diharapkan. Negara-negara kaya berlomba mengamankan pasokan, meninggalkan negara miskin dan berkembang.

Hal itu juga disoroti oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Antonio Guterres dalam sebuah wawancara dengan media Kanada, CBC, pada Minggu (28/3).

Guterres menyayangkan perilaku negara-negara maju yang menimbun vaksin Covid-19 hanya untuk kebutuhan di dalam negeri, sementara masih banyak negara yang belum mendapatkannya.

"Saya sangat prihatin dengan distribusi vaksin yang sangat tidak adil di dunia. Vaksinasi adalah kepentingan semua orang untuk memastikan... dengan cara yang adil, setiap orang mendapatkan vaksinasi di mana-mana dan bahwa vaksin dianggap sebagai barang publik yang benar-benar global," lanjutnya.

Untuk itu, Guterres meminta negara-negara kaya yang memiliki banyak vaksin untuk berbagi dengan negara-negara lainnya dan tidak terfokus pada kepentingan pribadi.

"Pertama, jangan menimbun vaksin. Kami telah mengimbau negara-negara maju untuk berbagi beberapa vaksin yang telah mereka beli dan dalam banyak situasi mereka telah membeli lebih dari yang mereka butuhkan," jelas dia.

Menurut Guterres, saat ini distribusi vaksin skema Covax terhambat karena banyaknya negara yang menimbun pasokan.

Mengingatkan kembali, Guterres menjelaskan pandemi baru akan berakhir jika populasi seluruh dunia mendapatkan vaksin, bukan hanya satu negara.

Kesenjangan vaksin itu juga, kata Guterres, yang membuat adopsi paspor vaksinasi perlu dilakukan dengan hati-hati.

"Yang terburuk adalah beberapa negara memilikinya dan untuk negara lain tidak memilikinya," imbaunya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya