Berita

Rencana rute kanal Israel sebagai alternatif dari kanal Suez/Net

Dunia

Terusan Suez Macet Parah, Rencana Pembuatan Kanal Israel Kembali Muncul

SENIN, 29 MARET 2021 | 09:47 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Insiden kandasnya kapal kargo raksasa Ever Given di kanal Terusan Suez membuat dunia sibuk mencari alternatif rute perjalanan lain. Sebuah gagasan puluhan tahun lalu kemudian muncul lagi ke permukaan.

Di Twitter, seorang sejarawan bernama Alex Wellerstein mengunggah sebuah gambar yang berisi memorandum bertanggal 1 Juli 1963.

"Proposal sederhana untuk mengatasi situasi di Kanal Suez," cuitnya pada Kamis (25/3).


Memorandum itu berasal dari Laboratorium Nasional Lawrence Livermore yang didukung oleh Departemen Energi AS.

Di dalam memo itu terdapat rencana penggunaan ledakan bom nuklir untuk membuat kanal yang melintasi Israel sebagai alternatif dari kanal Terusan Suez. Kanal Israel itu akan menghubungkan Mediterania dengan Teluk Aqaba sepanjang 160 mil.

Mengingat penggalian konvensional akan memakan biaya yang lebih mahal, maka dalam proposal itu disebutkan penggalian jalur air dilakukan dengan 520 bom nuklir. Lantaran setiap mil dibutuhkan empat bom berkekuatan 2 megaton. Dengan begitu total yang dibutukan adalah 1,04 gigaton.

Rencananya, kanal itu membentang melintasi gurun Negev di Israel, di mana terdapat 130 mil dari gurun yang hampir tidak berpenghuni sehingga mudah untuk proses penggalian dengan bom nuklir.

"Penyelidikan awal yang kasar menunjukkan bahwa penggunaan bom untuk membuat kanal melalui Israel tampaknya berada dalam jangkauan kelayakan teknologi," kata memo itu.

Meski begitu, di dalam memo tersebut juga dipertimbangkan masalah kelayakan politik, di mana kemungkinan negara-negara Arab di sekitar Israel akan sangat keberatan dengan pembangunan kanal tersebut.

Dikutip dari Business Insider, jika dibuat, nantinya kanal itu akan menjadi salah satu rute perdagangan terpenting di dunia yang akan berkontribusi bagi pembangunan ekonomi.

Kandasnya kapal Ever Given sejak Selasa (23/3) telah mengganggu lalu lintas perdagangan dunia. Ratusan kapal tidak dapat melintasi kanal selama berhari-hari karena proses penyelamatan masih dilakukan.

Kemacetan yang terjadi di Terusan Suez diperkirakan telah menahan 400 juta dolar AS atau setara dengan Rp 5,7 triliun per jam dari barang yang harus dikirim.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya