Berita

Militer berjaga di perbatasan Meksiko/Net

Dunia

Hadang Imigran Mencapai Amerika, Meksiko Dan Guatemala Luncurkan Operasi Militer Di Perbatasan

SENIN, 29 MARET 2021 | 08:43 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Amerika Serikat meminta bantuan Pemerintah Meksiko dan Guatemala untuk menahan gelombang migran yang semakin hari tak terkendali. Pada Minggu (28/3), pasukan militer-polisi dari dua negara itu pun meluncurkan operasi militer-polisi di sepanjang perbatasan mereka untuk memblokir karavan migran yang ingin mencapai Amerika Serikat.

Kepala Institut Migrasi Nasional (NMI) Meksiko, mengatakan, para migran telah terpedaya oleh jaringan perdagangan manusia yang menjanjikan mereka bisa tiba di AS dengan aman.   

"Jaringan kriminal perdagangan manusia telah menjual kepada mereka (para migran) 'mimpi-mimpi' bahwa mereka dapat mencapai perbatasan dengan Amerika Serikat tanpa risiko," kata Francisco Garduno, seperti dikutip dari AFP, Senin (29/3).

"Itu sebabnya kami memperkuat kehadiran kami di negara bagian Chiapas selatan untuk mencegah anak-anak dan remaja digunakan sebagai 'paspor' untuk mencapai perbatasan," katanya.

Di bawah Biden, Amerika Serikat belum mendeportasi anak-anak atau remaja yang datang tanpa pendamping.

Garduno mengatakan operasi pengawasan akan terus berlanjut di sepanjang perbatasan selatan Meksiko, serta di jalan raya dan jalur kereta untuk mempertahankan aliran migrasi reguler, termasuk tindakan pencegahan sanitasi terhadap Covid-19.

Sekitar 3.000 migran tidak berdokumen menyeberang ke Meksiko setiap hari, setengah dari mereka melalui negara bagian selatan Chiapas dan Tabasco, menurut Garduno.

Wakil Menteri Luar Negeri Guatemala Eduardo Hernandez mengatakan pemerintahnya telah berusaha membujuk negara asal para migran untuk melarang karavan.

"Hal terbaik untuk semua pihak," katanya.

Ribuan orang -kebanyakan dari El Salvador, Honduras dan Nikaragua- telah berduyun-duyun ke utara dengan membawa harapan untuk keluar dari kemiskinan dan kekerasan di negara asal mereka.

Pada bulan Februari saja, agen perbatasan AS menghitung sekitar 100.000 migran tidak berdokumen yang mencapai perbatasan selatan, termasuk sekitar 9.500 anak di bawah umur tanpa pendamping, meningkat 28 persen dari Januari. Pemerintah AS bersiap untuk kedatangan tertinggi 20 tahun.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jelang Laga Play-off, Shin Tae-yong Fokus Kebugaran Pemain

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:54

Preseden Buruk, 3 Calon Anggota DPRD Kota Bandung Berstatus Tersangka

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:40

Prof Romli: KPK Gagal Sejak Era Antasari, Diperburuk Kinerja Dewas

Rabu, 08 Mei 2024 | 07:15

Waspada Hujan Disertai Petir di Jakarta pada Malam Hari

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:28

Kemenag Minta Umat Tak Terprovokasi Keributan di Tangsel

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:23

Barikade 98: Indonesia Lawyers Club Lebih Menghibur daripada Presidential Club

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:20

Baznas Ungkap Kiat Sukses Pengumpulan ZIS-DSKL Ramadan 2024

Rabu, 08 Mei 2024 | 06:01

Walkot Jakpus Ingatkan Warga Jaga Kerukunan Jelang Pilgub

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:35

Banyak Fasos Fasum di Jakarta Rawan Diserobot

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:19

Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 05:15

Selengkapnya