Berita

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau/Net

Dunia

Disanksi China, Kanada: Kami Akan Terus Bela HAM!

MINGGU, 28 MARET 2021 | 09:21 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Hubungan China dan negara-negara Barat kian rumit dengan adanya perang sanksi atas pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Uighur di Xinjiang.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengkritik sanksi yang dilayangkan China terhadap anggota parlemen oposisi Kanada, Michael Chong.

Pada Sabtu (27/3), Trudeau menyebut sanksi China sebagai tindakan yang tidak dapat diterima.

"Kami akan terus membela hak asasi manusia di seluruh dunia dengan mitra internasional kami," kata Trudeau, seperti dikutip Reuters.

Chong merupakan wakil ketua Komite Tetap Parlemen untuk Urusan Luar Negeri dan Pembangunan Internasional (FAAE), serta Subkomite FAAE untuk Hak Asasi Manusia Internasional, yang memiliki delapan anggota.

Bulan ini, FAAE menyimpulkan bahwa kekejaman yang terjadi di Xinjiang merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida.

Menanggapi sanksi, Chong mengatakan dia akan memakai sanksi sebagai lencana kehormatan.

"Ini menunjukkan bahwa anggota parlemen efektif dalam menarik perhatian pada genosida orang Uighur yang terjadi di China barat," kata Chong.

Chong juga mendesak pemerintahan Trudeau untuk secara resmi mengakui genosida Uighur, dan mengatakan sanksi itu tidak akan berdampak praktis karena dia tidak berencana melakukan perjalanan ke China.

Selain Chong, Beijing juga menjatuhkan sanksi untuk ketua dan wakil ketua Komisi Penasihat Pemerintah AS untuk Kebebasan Beragama Internasional (USCIRF), Gayle Manchin dan Tony Perkins.

"Pemerintah China dengan tegas bertekad untuk menjaga kedaulatan nasionalnya, kepentingan keamanan dan pembangunan, serta mendesak pihak terkait untuk memahami dengan jelas situasi dan memperbaiki kesalahan mereka," ujar kementerian luar negeri China.

"Mereka harus menghentikan manipulasi politik pada masalah terkait Xinjiang, berhenti mencampuri urusan dalam negeri China dalam bentuk apa pun, dan menahan diri untuk tidak melangkah lebih jauh ke jalan yang salah. Kalau tidak, jari mereka akan terbakar," tambahnya.

Dengan sanksi China, maka orang-orang tersebut dilarang untuk memasuki daratan China, Hong Kong, dan Makau. Warga serta institusi China juga dilarang melakukan bisnis dengan mereka.

Sanksi Beijing merupakan balasan atas sanksi yang diberlakukan oleh AS, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada awal pekan ini atas pelanggaran hak-hak Muslim Uighur dan minoritas lainnya di Xinjiang.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya