Berita

Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari/Net

Olahraga

KOI Tegaskan Tak Ada Rencana Batalkan Gugatan All England Ke CAS

MINGGU, 28 MARET 2021 | 00:51 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Kasus tersingkirnya tim Indonesia dari All England 2021 secara tragis, masih menyisakan kekecewaan di hati para penggemar bulutangkis nasional.

Rencana mengadukan kasus tersebut kepada Badan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS) pun dipastikan akan tetap berlanjut. Komite Olimpiade Indonesia (KOI), saat ini tengah ngebut membahas poin-poin yang akan jadi bahan gugatan ke CAS.

"Ini belum ada cerita cancel. Justru kita mau memastikan apa yang digugat. Ini bukan masalah personal. Ini masalah institusi jadi harus jelas. Untuk itu kita harus komunikasi dengan PBSI. Jadi belum ada cerita batal atau lain-lain," demikian disampaikan Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, kepada media secara virtual, Sabtu (27/3).


Rencana KOI mengadukan insiden All England ini pun telah mendapat dukungan Kemenpora. Hanya saja, KOI dan PBSI diminta untuk memikirkan secara matang rencana ini karena Indonesia masih punya banyak agenda penting ke depannya. Salah satunya adalah persaingan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032.

"Memang ini tidak ada urusan dengan Kemenpora, itu domainnya PBSI. Tentunya kita tak bisa lepas dari PBSI. Makanya kita akan komunikasi dengan mereka dan support maksimal," tambahnya.

Okto pun memastikan PBSI batal melaporkan insiden tersebut ke CAS karena pihak BWF sudah mengirim permintaan maaf.

"Kalau masalah ke CAS atau tidak itu tahapan berikutnya, dan ini jadi bagian yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Karena kalau dia (BWF) bikin salah (lagi) mereka akan berpikir nanti minta maaf saja, toh juga dimaafkan," tegasnya.

Di samping itu, rencana KOI mengajukan gugatan ke CAS makin mantap karena Presiden Konfederasi Badminton Asia (BCA), Anton Subowo, juga melihat ada kejanggalan saat tim Indonesia berlaga di All England 2021.

Sementara, menyoal tenggat waktu gugatan, eks Ketua Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 ini mengaku akan segera mengurus proses gugatan tersebut.

"Saya sudah ngomong ke Anton Subowo masalah waktu. Yang jelas tak boleh lama. Nanti basi. Jadi timeline-nya harus klir dan jelas. Intinya kalau KOI tetap jalan sesuai jalurnya, ke Olympic Council of Asia (OCA) dan International Olympic Committee (IOC)," papar Okto.

"Karena kalau maaf-maaf saja tak menjabarkan masalahnya. Ini bukan hanya untuk atlet Indonesiam tapi badminton secara khusus dan cabor lain secara umumnya," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya