Berita

Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat, Yuningsih/Net

Nusantara

Jika Kualitas Garam Lokal Kurang Bagus, Bukan Impor Solusinya

JUMAT, 26 MARET 2021 | 14:01 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan berencana melakukan impor garam sebanyak 3,07 juta ton. Bahkan, angka impor garam tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 0,37 juta ton dari tahun 2020 yang hanya 2,7 juta ton garam.

Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat, Yuningsih mengatakan, pemerintah perlu memaparkan hasil kajian yang dijadikan dasar rencana impor garam.

Jika hasil kajiannya dikarenakan produk dari masyarakat kurang bagus, pemerintah seharusnya mengedukasi petambak garam.

"Itu tugasnya pemerintah untuk mengedukasi petambak garam. Misalkan, pemerintah melalui studi komparasi oleh Kementerian Perdagangan atau Kementerian Kelautan dan Perikanan," kata Yuningsih kepada Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (26/3).

Menurutnya, rencana tersebut akan berdampak terhadap penyerapan garam dalam negeri di pasar lokal semakin berkurang. Sehingga, pemerintah perlu meninjau langsung para petambak garam agar mengetahui kualitas garam negeri.

"Apakah kemasan garam, pengerokan saat panen atau bahkan karena di sekitarnya ada perusahaan batu bara yang akhirnya berdampak kepada hasil garam yang menjadi hitam," tegasnya.

Pemerintah sebaiknya memiliki langkah atau upaya yang harus ditempuh sebelum melakukan impor garam, dan bukan langsung mengambil jalan pintas. Ia menginginkan penjelasan dari pemerintah yang mendasari rencana impor garam.

"Ini tidak ada alasan atau tidak disampaikan alasan impor. Tiba-tiba akan impor," ujar politisi Fraksi PKB itu.

Dengan demikian, ia berharap para petambak mendapatkan edukasi dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas garam produksi dalam negeri. Selain itu, pemerintah juga harus mendampingi petambak garam dan diberikan pengetahuan yang baik tentang garam.

"Jika alasannya kualitas garam kurang, itu tugas pemerintah untuk mengedukasi bagaimana setelah produksi, pengambilan dari tambak itu untuk menjadi garam yang berkualitas," tukasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya