Berita

Akhmad Khoirul Umam/RMOL

Politik

Pilpres 2024 Diprediksi Munculkan 3 Capres, Begini Analisanya

KAMIS, 25 MARET 2021 | 05:39 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Pemilihan presiden tahun 2024 mendatang akan memunculkan pasangan calon presiden berkontestasi merebut kursi RI 1.

Demikian pendapat Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Studies (Indostrategic) Akhmad Khoirul Umam, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (25/3).

Kata Umam, saat ini masih banyak partai politik yang terjebak sikap pragmatis. Imbasnya, hanya memikirkan kemenangan dan tokoh yang diajukan tidak sesuai pasar politiknya.

Bahkan masalah prgmatisme itulah membuat pasangan yang berkontestasi hanya menjadi dua pasangan.

"Problemnya, banyak partai politik papan tengah yang cenderung bersikap pragmatis, asal menang, dan tidak memiliki tokoh publik yg marketable, maka mereka cenderung mengekor ke partai-partai besar," demikian kata Umam, Kamis (25/3).

Pada Pilpres 2024, analisa Umam PDIP akan memprioritaskan Puan Maharani untuk dijadikan capres. Alasan lainnya, Umam melihat PDIP akan belajar dari pilpres sebelumnya karena Joko Widodo sebagai petugas partai tidak sepenuhnya mentatati perintah partai.

Calon kedua, kata Umam Gerindra akan melirik Sandiaga Salahudin Uno. Meski demikian, maju tidaknya Sandiaga Uno ditentukan oleh sikap politik Prabowo.

Jika ternyata Prabowo maju bisa jadi dia akan berpasangan dengan Puan Maharani. Sedangkan, kandidat lain yang memungkinkan adalah Anies Bawedan dan Agus Harimurti Yudhoyono.

"Anies-AHY bisa merepresentasikan kekuatan muda dan simbol regenerasi kepemimpinan nasional. Sedangkan Prabowo-Puan akan dipandang wakil mereka yang berpengalaman di pemerintahan," demikian analisa Umam.

Pengamatan Umam, Pilpres 2024 akan ditentukan oleh sikap Golkar dan PKB. Meski Golkar dan PKB kerap bergabung dengan koalisi besar, peta 2024 akan lebih mungkin memunculkan peluang bahwa calon kuat bukan berarti yang berasal dari koalisi partai besar.

"Pilpres 2024 akan merujuk kembali pada 2004 & 2014, dimana kekuatan koalisi besar tidak menjamin  Capres-Cawapresnya terpilih, jika memang tidak connect dengan harapan rakyat," demikian kata Umam.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Tim Kecil Dibentuk, Partai Negoro Bersiap Unjuk Gigi

Senin, 15 April 2024 | 18:59

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

UPDATE

TKN Bentuk Satgas Antisipasi Kehadiran Relawan dan Pendukung di MK

Jumat, 19 April 2024 | 23:32

Jawab Berbagai Tuduhan Miring, PT NDK Resmi Bubar Sesuai Hukum

Jumat, 19 April 2024 | 23:05

Gara-gara Peta Maroko, Kesebelasan Renaissance dari Berkane Dilarang Masuk Aljazair

Jumat, 19 April 2024 | 23:04

Bukan Farhan, Nasdem Ternyata Siapkan Sosok Ini untuk Pilwalkot Bandung

Jumat, 19 April 2024 | 22:49

Prabowo Minta Pendukung Tidak Turun Aksi saat Putusan MK

Jumat, 19 April 2024 | 22:34

Relawan Desak MK Buka Jalan Kemenangan Prabowo-Gibran

Jumat, 19 April 2024 | 22:05

Bertemu Menkeu Selandia Baru, Sri Mulyani Tukar Cerita Soal Kelola APBN

Jumat, 19 April 2024 | 21:58

Buntut Serangan ke Israel, AS Batasi Akses Teknologi Iran

Jumat, 19 April 2024 | 21:40

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

Ajukan Peninjauan Kembali, PT BMI Bawa 7 Bukti Baru

Jumat, 19 April 2024 | 21:33

Selengkapnya