Berita

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres/Net

Dunia

Sekjen PBB Antonio Guterres Mengutuk Serangan Yang Tewaskan 137 Warga Sipil Nigeria

RABU, 24 MARET 2021 | 16:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk keras serangan keji yang dilakukan oleh gerombolan bersenjata terhadap warga sipil di wilayah Tahoua di negara Nigeria di Afrika Barat akhir pekan lalu.

Kecaman Guterres disampaikan oleh wakil juru bicaranya, Farhan Haq pada Selasa (23/3) malam waktu setempat.

Dalam pesannya, Gutteres menyerukan "kepada pihak berwenang Nigeria untuk tidak melakukan upaya apapun dalam mengidentifikasi dan dengan cepat membawa para pelaku ke pengadilan dan meningkatkan perlindungan warga sipil."

Guterres juga mendesak negara-negara di Sahel untuk melanjutkan upaya mereka, bekerja sama erat dengan organisasi regional dan mitra internasional, untuk mengatasi ancaman serius terhadap keamanan dan stabilitas di sub-kawasan dan sekitarnya.

Sedikitnya 137 warga sipil Nigeria tewas dalam serangan di beberapa daerah dekat perbatasan Mali pada Minggu (21/3).

Setelah serangan itu, pemerintah Niger mengumumkan berkabung nasional selama tiga hari untuk memberikan penghormatan kepada para korban.

Pada Selasa (23/3), Komisi Uni Afrika juga menegaskan kembali kebutuhan mendesak untuk memperkuat perang melawan terorisme di wilayah Sahel Afrika.

Situasi keamanan di wilayah tersebut memburuk dengan cepat. Serangan teror yang menargetkan warga sipil, serta tentara, khususnya meningkat di Burkina Faso, Mali dan Niger meskipun ada pasukan penjaga perdamaian dari Prancis, Uni Eropa, dan PBB.

Serangan Minggu adalah serangan mematikan kedua terhadap warga sipil Niger dalam seminggu. Pada 15 Maret, pria bersenjata tak dikenal menyerang dan membunuh sedikitnya 58 warga sipil yang kembali dari pasar mingguan di departemen Banibangou, wilayah Tillaberi, juga dekat perbatasan Mali.

Niger, Burkina Faso, dan Mali di Sahel berada di episentrum salah satu krisis pengungsian dan perlindungan yang tumbuh paling cepat di dunia.

Wilayah itu menampung 851.000 pengungsi dan hampir 2 juta orang terlantar, menurut Badan Pengungsi PBB.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya