Taiwan Siap Beri Bantuan Untuk Vaksin, Dengan Syarat Tak Dibeli Dari China

Taiwan menjanjikan untuk membantu para sekutu diplomatiknya untuk membeli vaksin Covid-19, dengan syarat bukan dari perusahaan China.

Di hadapan parlemen pada Rabu (24/3), Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu mengatakan pihaknya akan membantu sekutu untuk membeli vaksin yang merek butuhkan.

"Tapi salah satu syaratnya, vaksin China tidak bisa dibeli. Atau kalau membeli vaksin China, tidak bisa menggunakan uang Taiwan," tambahnya, seperti dikutip CNA.

Hingga saat ini, Taiwan hanya memiliki hubungan diplomatik dengan 15 negara, kebanyakan negara miskin dan berkembang di Amerika Latin, Karibia dan Pasifik.

Pada saat yang bersamaan, China meningkatkan upayanya untuk memberikan tekanan diplmatik, membujuk mereka menjauh dari Taiwan dan mengakui "Satu Negara, Dua Sistem".

Pekan lalu, Taiwan menyeut telah membantu satu-satunya sekutu diplomatiknya di Amerika Selatan, Paraguay, untuk membeli vaksin Covid-19.

Pada Senin (22/3), Kementerian Luar Negeri Paraguay mengatakan pemerintah telah didekati oleh orang-orang yang diduga memiliki hubungan dengan pemerintah China. Dikatakan, mereka akan memberikan Paraguay vaksin dengan prasyarat meninggalkan Taiwan.

Menanggapi hal tersebut, Wu mengatakan dia yakin dengan hubungan Taiwan dengan Paraguay.

"Pemerintah Paraguay tahu bahwa ada bayangan China, dana China, dan saluran China di balik kekacauan di sana, dan mereka membenci China," ujarnya.

Kementerian Luar Negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar.

China memandang Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, tanpa hak untuk berhubungan dengan negara-negara lain. Sementara Taiwan mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka yang demokratis.