Berita

Presiden BWF, Poul Erick Hoyer Larsen/Net

Olahraga

Permintaan Maaf BWF Cuma Basa-Basi, Terusirnya Indonesia Dari All England 2021 Perlu Dibawa Ke CAS

RABU, 24 MARET 2021 | 09:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Permintaan maaf dari Federasi Badminton Dunia (BWF) atas insiden 'pengusiran paksa' tim Indonesia dari ajang All Englad 2021 bukan akhir dari kekisruhan yang telah memicu kekecewaan besar di tanah air.

Masalah ini disarankan untuk diteruskan ke pengadilan arbitrase olahraga atau Court of Arbitration for Sport (CAS).

Selain karena permintaan maaf tersebut terkesan tidak didasarkan pada inisiatif dari BWF sendiri alias cuma basa-basi, hal ini juga perlu dilakukan agar insiden serupa tidak terjadi di masa mendatang.

Pakar HI Universitas Airlangga Joko Susanto mengatakan, permintaan maaf itu sangat terlambat sebab disampaikan setelah ajang All England selesai.

Atas dasar inilah ia menyebut permintaan maaf melalui surat yang diteken Presiden BWF, Poul Erik Hoyer Larsen, pada Minggu (21/3) tersebut dinilai bukan atas inisiatif BWF. Melainkan karena ultimatum dari Pemerintah Indonesia.

"Ada dua hal. Mestinya proses itu terjadi di hari pertama dan Indonesia tidak ikut serta itu harusnya sudah minta maaf. Dan mereka minta maaf itu tidak bisa dikatakan muncul atas inisiasi BWF. Karena sebelumnya sudah muncul ultimatum dari Indonesia kalau tidak minta maaf akan membuat ini lebih serius," katanya kepada wartawan, Selasa (23/3).

Selain itu, lanjut Joko, permintaan maaf itu hanya menyayangkan ketidakikutsertaan wakil Indonesia di ajang bertitel super 1000 tersebut. Sedangkan, persoalan mengenai perlakuan tidak adil dan diskriminatif seolah dikesampingkan.

"Yang paling relevan kalau itu harus dibawa ke pengadilan arbitrase olahraga atau CAS saja, enggak apa-apa. Kalaupun dibawa ke sana Indonesia harus hadir sebagai tim yang solid, data yang kuat dan dari situ tujuannya yaitu, satu mengklarifikasi persoalan yang sesungguhnya dan mendapatkan keadilan. Kemudian menjadi pelajaran yang besar kemudian untuk penyelenggaranya," pungkas Joko Santoso.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

UPDATE

Jokowi Keluhkan Peredaran Uang yang Semakin Kering, Ekonom: Akibat Utang yang Ugal-ugalan

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:05

Butuh 35.242 Dukungan bagi Calon Perseorangan Maju di Pilwalkot Cimahi

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:01

Kemendag Amankan Satu Kapal Tanpa Kelengkapan Dokumen Impor di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:58

Mardani Dukung Sikap Oposisi Ganjar: Itu Ksatria!

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:55

Google Pixel 8A Resmi Dirilis, Dibanderol Mulai Rp8 Jutaan

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:44

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Bacalon Bupati Atam Lewat Nasdem

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:39

Pakar: Sosok Menkeu yang Baru Baiknya Berlatar Belakang Teknokrat Dibandingkan Politisi

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:33

Satgas Catur Bais TNI Berhasil Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Sebatik

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:32

Militer Taiwan Bersiap Hadapi Ancaman China Jelang Pelantikan Presiden

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:31

BTN Relokasi Kantor Cirebon

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:09

Selengkapnya