Berita

Ketua Majelis ProDEM Iwan Sumule saat menyerahkan 2 tikus hasil tangkapan mereka ke pegawai KPK/RMOL

Politik

Usai Serahkan 2 Tikus, Aktivis ProDEM Ancam Gelar Aksi Duduki KPK

RABU, 24 MARET 2021 | 02:38 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Jaringan Aktivis Pro Demokrasi telah menunaikan ucapan mereka untuk menggelar aksi di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (23/3).

Dalam aksi ini ProDEM mendesak KPK untuk bisa mengusut tuntas kasus korupsi bantuan sosial (bansos) yang telah menyakiti hati rakyat di saat mereka kesusahan akibat pandemi Covid-19.

Secara khusus ProDEM meminta KPK untuk segera memeriksa Ketua Komisi III DPR Herman Herry, yang oleh Koran Tempo disebutkan bahwa perusahaan terafiliasi dengannya telah menerima jatah paket bansos besar bersama dengan politisi PDIP lainnya, Ihsan Yunus.

Bedanya, kata Ketua Majelis ProDEM Iwan Sumule, hingga saat ini Herman Herry belum juga diperiksa oleh KPK.

“ProDEM menunaikan ucapan menggeruduk KPK, meminta, dan mendesak KPK segera tangkap Herman Herry,” ujarnya kepada redaksi, Rabu (24/3).

"Kalau KPK tidak berani menangkap Herman Herry, maka lebih baik KPK dibubarkan,” sambung Iwan Sumule.

Kini, para aktivis ProDEM mengancam akan terus melakukan aksi spontan secara berjilid-jilid ke KPK agar tuntutan itu segera direalisasikan.

Aktivis ProDEM, lanjut Iwan Sumule, juga tidak segan untuk melakukan aksi pendudukan kantor KPK jika tuntutan mereka diabaikan.

“Kami akan melakukan aksi pendudukan kantor KPK, jika KPK bermain-main atau memperdagangkan penegakan hukum,” tegasnya.

Selain nama Herman Herry, ProDEM juga mendesak KPK untuk mengungkap sosok “madam” yang kerap disebut dalam pemberitaan kasus korupsi bansos. Oleh ProDEM sendiri, sosok tersebut dijuluki sebagai “Madam Mahaberani”. Ini lantaran sejumlah pemberitaan menyebut madam tidak dikenai potongan saat mendapat jatah.

Kepada KPK, ProDEM turut menyerahkan dua tikus yang berhasil mereka tangkap. Harapannya, KPK juga bisa melakukan penangkapan serupa kepada tikus-tikus berdasi.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya