Berita

Para pengunjuk rasa di UE mengecam perlakuan China terhadap Uighur di Xianjiang/Net

Dunia

Pejabatnya Dijatuhkan Sanksi, China Balas Beri Sanksi Kepada 10 Pejabat Dan 4 Entitas UE

SELASA, 23 MARET 2021 | 07:47 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aksi 'balas dendam' dilakukan oleh pemerintah China pada Uni Eropa yang telah menjatuhkan sanksi kepada Beijing pada Senin (22/3) waktu setempat.

Balasan tersebut berupa sanksi kepada 10 individu Eropa dan empat entitas UE, dengan mengatakan bahwa mereka sangat merugikan kedaulatan dan kepentingan China dan dengan jahat menyebarkan kebohongan dan disinformasi.

China pada Senin (22/3) mengatakan telah memutuskan untuk menjatuhkan sanksi pada 10 warga negara Uni Eropa, termasuk politisi, karena 'campur tangan besar' dalam urusan internal negaranya.


"Orang-orang yang bersangkutan dan keluarganya dilarang memasuki daratan, Hong Kong, dan Makau China. Mereka dan perusahaan serta institusi yang terkait dengan mereka juga dilarang berbisnis dengan China," kata pernyataan yang dipublikasikan di situs Kementerian Luar Negeri, seperti dikutip dari CGTN, Senin (22/3).

"Pihak China mendesak pihak Uni Eropa untuk merefleksikan dirinya sendiri, menghadapi secara langsung keseriusan kesalahannya dan memperbaikinya. Mereka harus berhenti menguliahi orang lain tentang hak asasi manusia dan mencampuri urusan dalam negeri mereka," lanjut pernyataan itu.

Sebelumnya, di hari yang sama Uni Eropa memberlakukan sanksi sepihak pada individu dan entitas China, mengutip apa yang disebut masalah hak asasi manusia di Xinjiang.

"Itu (UE) harus mengakhiri praktik munafik dari standar ganda dan berhenti. melangkah lebih jauh ke jalan yang salah. Jika tidak, China akan dengan tegas membuat reaksi lebih lanjut," kata pernyatan itu.

Sepuluh Individu yang menjadi sasaran adalah Reinhard Butikofer, Michael Gahler, Raphael Glucksmann, Ilhan Kyuchyuk dan Miriam Lexmann dari Parlemen Eropa, Sjoerd Wiemer Sjoerdsma dari Parlemen Belanda, Samuel Cogolati dari Parlemen Federal Belgia, Dovile Sakaliene dari Seimas Republik Republik Lithuania, sarjana Jerman Adrian Zenz, sarjana Swedia Bjorn Jerden.

Empat entitas UE yang disanksi di antaranya, Komite Politik dan Keamanan Dewan Uni Eropa, Subkomite Hak Asasi Manusia Parlemen Eropa, Mercator Institute for China Studies di Jerman, dan Alliance of Democracies Foundation di Denmark.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya