Berita

Dosen Ilmu Hubungan Internasional dari Universitas Padjajaran, Teukku Rezasyah/Net

Dunia

Mahathir Mohamad Dan Megawati Perlu Turun Tangan Atasi Krisis Myanmar

SENIN, 22 MARET 2021 | 18:12 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Krisis yang terjadi di Myanmar saat ini cukup pelik dan memerlukan kelihaian dalam berdemokrasi. Meski begitu, ASEAN, khususnya Indonesia, tidak boleh kehilangan momentum untuk berperan dalam menyelesaikannya.

Begitu yang disampaikan oleh pengamat hubungan internasional dari Universitas Padjajaran, Teuku Rezasyah dalam diskusi virtual RMOL World View bertajuk "Quo Vadis Demokrasi Myanmar" pada Senin (22/3).

Teuku menuturkan, ada banyak model yang dapat dipelajari oleh Indonesia dan ASEAN untuk menangani situasi di Myanmar saat ini, terutama dengan belajar dari pengalaman.

Di masa lalu, Teuku mengatakan, Indonesia pernah mengajukan diri untuk berbagi pengalaman berdemokrasi dengan Myanmar dengan cara tetap menghargai dan tidak merendahkan satu sama lain.

"(Ketika itu) wakil Indonesia bisa datang ke tempat Aung San Suu Kyi yang dirumahkan tanpa didampingi otoritas Myanmar. Tentunya ini bisa kita coba lagi," ujar Teuku.

Jika mereka menolak pemerintah untuk datang, ia mengatakan, Indonesia dapat berinisiatif mengundang tokoh-tokoh ASEAN sebagai warga sipil untuk berdialog dengan pihak Myanmar.

"Kenapa tidak Indonesia berinisiatif mengundang para sesepuh ASEAN yang pernah hidup di masa militer, di masa transisi militer ke sipil, dan sekarang integrasi militer dan sipil (di Myanmar)," jelas dia.

"Kita punya Mahathir Mohamad dari Malaysia. Dari Singapura, Lim Jock Hoi masih ada. Dari Filipina, Fidel Ramos masih ada. Dari Indonesia, Ibu Megawati yang saya pikir dilihat Aung San Suu Kyi sebagai model kepemimpinan, dan SBY yang membawa orde baru ke orde reformasi sekarang," jelas dia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya