Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Dinobatkan Jadi Negara Paling Bahagia Di Asia Timur Oleh PBB, Taiwan Justru Merasa Kecewa

SABTU, 20 MARET 2021 | 19:46 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pemerintah Taiwan mengajukan protes terhadap sebuah laporan yang baru-baru ini dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Protes dilakukan lantaran badan itu, dalam laporan kebahagiaan global, mendaftarkan Taiwan sebagai bagian dari wilayah China.

Menjelang Hari Kebahagiaan Internasional yang biasa dirayakan setiap 20 Maret, Jaringan Solusi Pembangunan Berkelanjutan untuk PBB merilis World Happiness Report 2021, yaitu daftar yang memuat peringkat tingkat kebahagiaan di 149 negara.

Sementara Finlandia sekali lagi mempertahankan posisi teratas, Taiwan menduduki peringkat sebagai negara paling bahagia di Asia Timur dan ke-24 paling bahagia di dunia.

Terlepas dari penghargaan itu, laporan tersebut secara salah memberi label Taiwan sebagai 'provinsi China' karena Taiwan memang tidak termasuk anggota PBB. Penunjukan yang salah mengikuti jejak semua laporan kebahagiaan sebelumnya yang dirilis oleh kelompok yang berafiliasi dengan PBB itu sejak 2012.

Sebagai tanggapan, kantor perwakilan Taiwan di New York mengatakan dalam sebuah posting Twitter bahwa pihaknya telah meluncurkan protes menuntut penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas negara. Menekankan "Taiwan adalah sebuah negara," dikatakan bahwa mencantumkan Taiwan di bawah pemerintahan China adalah salah, tidak dapat diterima, dan secara terang-terangan mengabaikan demokrasi yang dinamis di negara itu.

Kantor tersebut juga menulis bahwa Taiwan adalah tempat di mana "demokrasi dan hak asasi manusia ditegakkan dan dilindungi, tidak seperti di China." Ini menunjukkan bahwa menunjuk Taiwan sebagai bagian dari China "menghilangkan pekerjaan rakyat Taiwan."

Kekecewaan yang sama juga diungkapkan oleh Kementerian Luar Negeri Taiwan di alun Twitternya.

"Kami sangat senang berada di tingkat teratas di antara negara-negara terkemuka & No. 1 di Asia Timur. Sayangnya, laporan tersebut mencantumkan kami sebagai #Taiwan Provinsi #China. Lihat, kami justru senang tidak menjadi bagian darinya. Faktanya, kami tidak akan senang jika kami menjadi bagian darinya atau diperintah oleh pemerintahnya," cuit kementerian.

Juru Bicara Kantor Kepresidenan Kolas Yotaka juga menulis di Twitter bahwa Taiwan akan memiliki peringkat yang jauh lebih tinggi jika PBB berhenti menyebutnya sebagai 'provinsi China'.

Selain akun resmi negara, sejumlah netizen juga ikut menyuarakan komentarnya dengan menyatakan bahwa Taiwan memang negara yang terpisah dari China.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya