Berita

Mantan Menteri Luar Negeri AS, Henry Kissinger/Net

Dunia

Menlu AS Era Richard Nixon: Perdamaian Dan Kemakmuran Dunia Bergantung Pada Pemahaman China-Amerika

SABTU, 20 MARET 2021 | 14:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Mantan Menteri Luar Negeri AS, Henry Kissinger, mengatakan ada sejumlah masalah yang harus dibicarakan terkait hubungan China-AS saat ini. Untuk itu, dia meminta kedua negara melakukan upaya yang lebih intensif agar bisa saling bekerja sama.

Pernyataan tersebut dibuat Kissinger dalam sebuah pidato video di China Development Forum yang dirilis pada Sabtu (20/3). Video tersebut direkam sebelum dialog strategis tingkat tinggi China-AS di Anchorage, Alaska.

Mantan Menlu AS era Richard Nixon itu menekankan bahwa penting untuk memiliki hubungan kerja sama dan positif antara negara-negara industri dan teknologi utama di dunia, dan antara China dan AS.


Kissinger juga mencatat bahwa China dan AS adalah dua masyarakat besar, dengan budaya berbeda, dan sejarah berbeda.

"Jadi kami, karena kebutuhan, terkadang memiliki pandangan yang berbeda tentang praktik saat mereka muncul," ujarnya, seperti dikutip dari CGTN, Sabtu (20/3).

"Tetapi pada saat yang sama, teknologi modern, dan komunikasi global, dan ekonomi global mengharuskan kedua masyarakat memulai upaya yang lebih intensif untuk bekerja sama," tambahnya.

Pada tahun 1971, Kissinger melakukan perjalanan rahasianya ke China dan memulai proses besar untuk mengakhiri kerenggangan dan melanjutkan hubungan antara kedua negara. Mantan menteri luar negeri ini telah mengunjungi China hampir 100 kali dalam 50 tahun terakhir dan telah mengabdikan diri untuk mempromosikan perkembangan hubungan China-AS selama beberapa dekade.

"Saya telah belajar banyak tentang China. (Dan) hubungan antara China dan Amerika Serikat berkembang dengan cara yang sangat positif atas dasar kerja sama dalam masalah-masalah utama," kata Kissinger dalam pidatonya.

Dia juga menunjukkan bahwa perdamaian dan kemakmuran dunia bergantung pada pemahaman antara kedua masyarakat.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya