Berita

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki/Net

Dunia

Lima Staf Gedung Putih Diberhentikan Karena Terbukti Gunakan Ganja Di Masa Lalu, Munculkan Protes Dan Kritik Keras

SABTU, 20 MARET 2021 | 11:12 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Lima staf Gedung Putih telah diberhentikan karena terbukti terlibat dalam penggunaan ganja atau mariyuana di masa lalu. Pemecatan itu justru terjadi ketika Joe Biden di awal ia menjabat menyerukan akan melonggarkan kebijakan ini dalam upaya untuk memodernisasi dan memperluas kumpulan orang yang dapat bekerja di sana.

Sebelumnya, ada lusinan staf yang terancam kehilangan pekerjaan atau dipaksa untuk bekerja dari jarak jauh karena riwayat penggunaan ganja. Namun, para pejabat mengkliam bahwa hanya lima saja yang diberhentikan, itu pun bukan karena semata riwayat ganja di masa lalu melainkan ada masalah 'lain' yang tekait dengan keamanan.

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan pemberhentian itu bukan semata-mata karena riwayat ganja.

"Kami mengumumkan beberapa minggu yang lalu bahwa Gedung Putih telah bekerja dengan layanan keamanan untuk memperbarui kebijakan guna memastikan bahwa penggunaan ganja di masa lalu tidak secara otomatis mendiskualifikasi staf untuk bertugas di Gedung Putih," ujar Psaki dalam cuitannya pada Jumat (19/3) waktu setempat.

Cuitannya itu menautkan laporan awal NBC News tentang pedoman yang telah diubah.

Kebijakan baru dari Joe Biden justru akan membuat banyak generasi muda bisa bekerja di Gedung Putih selagi penggunaan ganja hanyalah sekedar masa lalu dan mereka tidak terkait dengan narkoba.

Biasanya, staf Gedung Putih harus menerima izin keamanan yang sangat rahasia, yang karenanya penggunaan narkoba dapat didiskualifikasi.

Untuk menyiasati hal ini, staf yang di masa lalunya menggunakan ganja 'secara terbatas' dan telah melalui tinjauan, maka tidak memerlukan izin keamanan, dia akan diberikan pembebasan untuk bekerja tanpa izin tersebut.

Kebijakan tersebut sebenarnya tidak memperbolehkan pegawai untuk menggunakan ganja atau mariyuana atau  pernah menggunakannya lebih dari sekali atau dua kali dalam setahun. Menurut Associated Press, penggunaan mariyuana secara “terbatas” berarti kurang dari 15 kali dalam setahun terakhir.

"Intinya begini, dari ratusan orang, hanya lima orang staf di Gedung Putih yang tidak lagi dipekerjakan," tulisnya.

Beberapa orang lain dengan riwayat penggunaan ganja bekerja dari jarak jauh saat mereka menjalani tinjauan kesesuaian, menurutnya.

Staf dengan pembebasan izin menghadapi aturan dan pengawasan tambahan, kata pejabat. Mereka harus berjanji untuk berhenti menggunakan mariyuana sepenuhnya saat bekerja untuk pemerintah, menyetujui pengujian obat secara acak, dan mungkin diarahkan untuk bekerja dari rumah sampai mereka memenuhi standar izin.

Meskipun pemerintahan Biden lebih permisif daripada pemerintahan kepresidenan sebelumnya, penghentian tersebut mendapat kecaman luas, terutama karena ganja telah legal di DC selama lebih dari lima tahun. Itu tetap ilegal di tingkat federal.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya