Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Ditjen Aptika Kominfo Risil Hoax Whatsapp Bupati Jombang Hingga Antibodi Turun Setelah Divaksin

SABTU, 20 MARET 2021 | 09:50 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementrian Komunikasi dan Informasi merilis enam kasus informasi palsu alias hoax yang beredar di media sosial.

Dari catatan Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Ditjen Aptika, yang diterima redaksi, Sabtu (20/3) terdapat enam informasi hoax yang beredar di masyarakat.

Yang pertama, hoax pesan Whatspp Bupati Jombang Munjidah Wahab. Dalam pesan Whatssapp tersebut, orang yang mengaku Bupati Jombang membuka penggalangan dana untuk pembangunan pondok pesantren.


Namun akhirnya informasi dibantah oleh Kepala Dinas Kominfo Jombang, Budi Winarno. Ia meminta agar masyarakat memastikan kembali dan tidak langsung percaya atas pesan yang mengatasnamakan Bupati Jombang, Mundjidah Wahab.

Lalu, salah satu akun Whatsapp mengatasnamakan BPJS. Dimana akun tersebut memberikan pesan yang menyebut BPJS Kesehatan memberikan dana bantuan sebesar Rp 200 juta.

Namun Faktanya, BPJS Kesehatan melalui akun resminya menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar atau hoax. Sebab BPJS Kesehatan tidak pernah memberikan bantuan dana tunai kepada peserta JKN-KIS.

Kemudian hoax postingan di media sosial Facebook sebuah surat dengan kop Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan(Kemendikbud) yang menyebut seluruh pegawai honorer akan diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tanpa tes.

Dan yang paling mengkhawatirkan ialah, beredarnya sebuah grafik kadar antibodi setelah divaksin Covid-19 menurun. Dokter sekaligus edukator dan Tim Penanganan Covid-19, Muhamad Fajri Adda'i, menyebut grafik yang diklaim sebagai antibodi seseorang setelah menerima vaksin Covid-19 tersebut tidak benar.

"Tidak ada orang yang setelah divaksin Covid-19 misalnya antibodinya malah menjadi mendekati nol. Kalaupun ada itu hanya kasuistik saja seperti orang tersebut sistem imunnya gagal membentuk antibodi tetapi itu bukan konsep secara umum," kata Dokter Muhamad Fajri Adda'i

Hasil penelusuran gambar grafik di internet juga menemukan bahwa grafik tersebut telah sebelumnya diunggah dari suatu laman blogspot di tahun 2017, dan Januari 2020 serta tidak menyebutkan informasi terkait vaksinasi Covid-19.


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya