Berita

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi/Net

Dunia

Kecewa Dengan Sanksi Baru AS, Wang Yi Pada Blinken: Itu Bukan Cara Untuk Menyambut Tamu

SABTU, 20 MARET 2021 | 06:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, sangat kecewa. Beberapa saat sebelum dialog strategis tingkat tinggi AS-China berlangsung, AS justru menjatuhan sanksi baru untuk Beijing.

Di hari pertama pertemuan AS-China di Kota Anchorage Alaska, Kamis (18/3) waktu setempat. Wang Yi langsung melemparkan kecaman kerasnya. Menurutnya, langkah AS yang dikeluarkan sebelum pertemuan dua negara itu dianggapnya bukanlah cara untuk menyambut tamu.

Dia membuat pernyataan tersebut dihadapan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan.

AS pada hari Rabu (17/3), tepat sehari sebelum pertemuan Alaska digelar, mengumumkan sanksi baru terhadap pejabat China terkait Wilayah Administratif Khusus Hong Kong.

Tindakan tersebut merupakan campur tangan besar dalam urusan dalam negeri China. Namun Wang meyakini itu semua tidak akan mempengaruhi sikap China, juga tidak akan menggoyahkan keinginan kuat rakyat China untuk menjaga kedaulatan dan martabat.

"Hubungan China-AS menghadapi kesulitan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa tahun terakhir, yang telah merusak kepentingan kedua bangsa," kata Wang, seperti dikutip dari CGTN, Jumat (19/3). Ia menambahkan bahwa situasi seperti itu tidak boleh berlanjut.

"Komunitas internasional sangat prihatin dengan pembicaraan kami di Alaska, tentang apakah kedua pihak benar-benar dapat menunjukkan ketulusan dan niat baik, dan apakah kami dapat mengirimkan sinyal positif kepada dunia dari sini," lanjut Wang.

Jika AS mau, China bisa saja melakukan kerja sama untuk saling bertukar pandangan atas dasar saling menghormati.  Lalu secara bersama-sama mengambil tanggung jawab dan melakukan pekerjaan yang harus dilakukan.

Dialog strategis tersebut - yang pertama antara kedua negara sejak Biden dilantik - juga dihadiri oleh Yang Jiechi, anggota Komite Sentral Biro Politik Partai Komunis China (PKC).

Pertemuan dijadwalkan berlangsung selama dua hari.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya