Berita

Kapten Jay Baker dan postingan rasis yang sempat dibagikan di akun media sosialnya/Net

Dunia

Kapten Yang Bersimpati Kepada Pelaku Penembakan Atlanta Dicopot Dari Tugasnya

SABTU, 20 MARET 2021 | 05:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kapten Jay Baker dari Kantor Sheriff Kabupaten Cherokee tidak akan lagi menjadi juru bicara untuk kasus penembakan di Atlanta. Peralihan tugas ini menyusul seruan besar-besaran yang memintanya mundur karena terkesan bersimpati kepada pelaku dan kedapatan memiliki rekam jejak rasis.

Tugasnya digantikan oleh Erika Neldner, Direktur Komunikasi Kabupaten Cherokee. Erika mengatakan pada Kamis (18/3), bahwa mulai saat ini dia yang akan menangani pertanyaan media terkait dengan penyelidikan penembakan yang menargetkan tiga lokasi spa dan panti pijat secara beruntun.

Penembakan itu menewaskan delapan orang wanita, enam wanita Asia dan dua wanita kulit putih.

Kantor Sheriff Kabupaten Cherokee dan Divisi Komunikasi Kabupaten Cherokee belum memberikan komentarnya secara resmi.

Asisten eksekutif untuk kantor sheriff, Andrea DeCourcey, bahkan mengatakan dia tidak tahu mengapa atau bagaimana Baker dicopot dari perannya sebagai juru bicara kasus tersebut, seperti dilaporkan AP.

Baker, yang merupakan direktur komunikasi dan hubungan masyarakat di kantor sheriff, memicu keributan di media sosial sejak pernyataannya pada konferensi pers Rabu.

Baker mengatakan bahwa Robert Aaron Long yang berusia 21 tahun mengakui perbuatannya, tetapi terlalu dini untuk menyebut bahwa penembakkan itu bermoif rasial. Baker mengaitkan 'kecanduan seks' yang diderita Long sebagai indikasi ia melakukan penembakan. Long berkeinginan menghapus apa yang dia anggap sebagai sumber godaan baginya. Apa yang dikatakan Bakr mendapat dikritik secara luas. Baker dianggap  meremehkan peristiwa penembakan dan korban-korbannya.

Beberapa jam setelah komentar Baker, tagar #ReallyBadDay mulai menjadi tren di Twitter, dengan lebih dari 40.000 kicauan.
Di tengah reaksi keras, beberapa kritikus juga menemukan komentar kontroversial yang dibuat Baker di Facebook tahun lalu, yang mempromosikan penjualan T-shirt yang bertuliskan Covid-19 sebagai "virus impor dari Chy-na," menurut The New York Times.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Eko Darmanto Bakal Didakwa Terima Gratifikasi dan TPPU Rp37,7 M

Senin, 06 Mei 2024 | 16:06

Fahri Hamzah: Akademisi Mau Terjun Politik Harus Ganti Baju Dulu

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Pileg di Intan Jaya Molor Karena Ulah OPM

Senin, 06 Mei 2024 | 15:56

Gaduh Investasi Bodong, Pengamat: Jangan Cuma Nasabah, Bank Juga Perlu Perlindungan

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Tertinggi dalam Lima Tahun, Ekonomi RI di Kuartal I 2024 Tumbuh 5,11 Persen

Senin, 06 Mei 2024 | 15:46

Parnas Tak Punya Keberanian Usung Kader Internal jadi Cagub/Cawagub Aceh

Senin, 06 Mei 2024 | 15:45

PDIP Buka Pendaftaran Cagub-Cawagub Jakarta 8 Mei 2024

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Dirut Pertamina: Kita Harus Gerak Bersama

Senin, 06 Mei 2024 | 15:35

Banyak Pelanggan Masih Pakai Ponsel Jadul, Telstra Tunda Penutupan Jaringan 3G di Australia

Senin, 06 Mei 2024 | 15:31

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Dapat Perintah Khusus Prabowo

Senin, 06 Mei 2024 | 15:24

Selengkapnya