Berita

Peneliti senior LIPI, Siti Zuhro/Repro

Politik

Belajar Dari Kasus Romahurmuziy, PPP Jangan Terlena Sohorkan Milenial Tanpa Estafet Rapi

JUMAT, 19 MARET 2021 | 23:29 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) disarankan agar tidak terlena dengan menyohorkan millenial tanpa proses estafet kepemimpinan yang rapi dalam hal jenjang kaderisasi.

Begitu disampaikan Peneliti Senior LIPI, Prof Siti Zuhro saat menjadi narasumber dalam acara diskusi daring Obrolan Bareng Bang Ruslan bertajuk "Islah PPP: Rapatkan Barisan Gapai Kemenangan" pada Jumat (19/3).

"Memang Ketua Umumnya bukan orang muda tapi kalau saya bukan aliran yang selalu seolah-olah antipati dengan orang tua, tidak. Bahwa asumsi yang terlalu menyohor-nyohorkan orang muda kadang keliru juga, tidak seluruhnya tepat. Jadi tetap saja ada estafet yang rapih, tidak lompat-lompat," ujar Siti Zuhro.

Pasalnya, menurut pengamat politik senior ini, Ketua Umum PPP sebelum Suharso Monoarfa, yakni Romahurmuziy alias Romi, pada akhirnya terbukti nyaris membawa partai berlambang ka'bah tidak lolos dalam Pemilu 2019 lalu.

"Yang dilakukan oleh PPP kemarin dipimpin orang muda, tapi kan tidak terbukti juga. Malah emmbuat nyaris PPP di Pemilu 2019 itu hilang," tuturnya.

Atas dasar itu, Siti Zuhro menyarankan, pengalaman PPP sebelum-sebelumnya harus diantisipasi oleh pengurus yang baru. Kedepannya, asumsi-asumsi soal millenial itu harus ditopang oleh proses kaderisasi yang matang dan rapih.  

"Itu (Romy terjerat rasuah) pengalaman yang sangat pahit bagi PPP untuk tidak diulang. Kedepan jangan sampai mengulang asumsi-asumsi orang muda segalanya tadi itu. Saya termasuk yang tidak percaya itu," tuturnya.

"Jadi ketika mengelola negara silakan PPP dengan kader-kader andalannya, sudah mulai membuat list-nya siapa-siapa yang memang patut dikedepankan, dijual istilahnya," demikian Siti Zuhro.

Turut hadir dalam serial diskusi daring yang diselenggarakan Kantor Berita Politik RMOL tersebut yakni Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan Anggota Majelis Kehormatan PPP Djan Faridz.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya