Berita

Aksi protes warga Myanmar atas kudeta militer/Net

Dunia

Warga Myanmar Khawatir Junta Gunakan Teknologi AI Untuk Awasi Demonstran

JUMAT, 19 MARET 2021 | 08:36 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebelum protes besar-besaran berlangsung di Myanmar, ratusan CCTV dilaporkan telah dipasang sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mengekang kejahatan.

Namun pengunjuk rasa di Myanmar saat ini khawatir jika CCTV tersebut digunakan untuk mengawasi mereka, memicu "kediktatoran digital", setelah militer menggulingkan pemerintahan sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

Sejak kudeta, lebih dari 200 orang dilaporkan tewas akibat kekerasan yang dilakukan oleh petugas keamanan.

Sejauh ini, pasukan keamanan sendiri telah fokus untuk menangani pengujuk rasa di ibukota Naypyitaw, Yangon, dan Mandalay, di mana ratusan CCTV telah terpasang.

Human Rights Watch telah menyatakan keprihatinan atas CCTV yang kemungkinan telah dipersenjatai dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dapat memindai wajah dan pelat nomor kendaraan di tempat umum.

"Bahkan sebelum protes, CCTV menjadi perhatian kami, jadi kami akan mencoba dan menghindarinya, dengan mengambil rute berbeda untuk pulang, misalnya," ujar seorang pengunjuk rasa di Yangon, Win Pe Myaing, seperti dikutip Reuters, Jumat (19/3).

"Kami yakin polisi dan militer menggunakan sistem untuk melacak demonstrasi dan protes. Ini seperti kediktatoran digital, rezim menggunakan teknologi untuk melacak dan menangkap warga, dan itu berbahaya," tambahnya.

Dari laporan Myanmar Now, pemasangan CCTV merupakan bagian dari Safe City, sebuah proyek untuk mengekang kejahatan di kota-kota besar. Sebagian besar dari peralatan yang digunakan di Safe City sendiri berasal dari raksasa teknologi China, Huawei.

Namun Huawei mengatakan kepada Human Rights Watch bahwa mereka hanya menyediakan peralatan infrastruktur standar, sehingga teknologi pengenalan wajah dan pelat nomor bukan dari perusahaannya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya