Berita

Presiden Joe Biden/Net

Dunia

Penembakan Brutal Di Atlanta, Joe Biden Sedih Dan Geram

KAMIS, 18 MARET 2021 | 07:44 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Joe Biden mengungkapkan kesedihan sekaligus kegeramannya terhadap peristiwa penembakan yang terjadi di beberapa spa dan panti pijat di Atlanta. Biden mengatakan itu adalah tindakan brutal yang sangat keji dan mengutuknya.

Namun, ia menahan diri untuk menyebut motif pelaku sebelum penyelidikan membuktikannya. Meskipun banyak laporan yang mengatakan penembakan diduga terkait rasial karena korban kebanyakan adalah wanita asia.

"Apa pun motifnya, saya tahu bahwa orang Asia-Amerika sangat prihatin. Saya telah banyak berbicara tentang kebrutalan terhadap orang Asia-Amerika selama beberapa bulan terakhir," kata Biden di Oval Office, Rabu (17/3), setelah perteuan virtual dengan Perdana Menteri Irlandia.

Biden mengatakan dia akan berbicara lebih banyak lagi saat penyelidikan penembakan di tiga panti pijat itu selesai diproses. Namun, dia telah berbicara melalui telepon pada hari Rabu dengan jaksa agung dan direktur FBI untuk penyelidikan yang lebih mendalam dan 'segera'.

Sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa Biden terus memantau perkembangan penyelidikan dari tragedi penembakan Atlanta. Psaki tidak memungkiri bahwa ada peningkatan serangan terhadap orang Asia-Amerika, seperti dilaporkan NBC News, Rabu (17/3).

"Saya pikir tidak ada keraguan bahwa beberapa retorika merusak yang kami lihat selama pemerintahan sebelumnya menyebut Covid sebagai 'virus Wuhan' atau hal-hal lain menyebabkan persepsi komunitas Amerika Asia yang tidak akurat dan tidak adil, dan telah meningkatkan ancaman," kata Psaki.

Penembakan terjadi di tengah gelombang serangan nasional terhadap orang Asia-Amerika. Penelitian yang dirilis dari kelompok 'Stop AAPI Hate' pada Selasa (16/3) menunjukkan hampir 3.800 insiden kebencian anti-Asia dilaporkan selama setahun sejak pandemi virus corona dimulai.

Organisasi advokasi dan pejabat publik, termasuk mantan Presiden Barack Obama , telah turun ke media sosial untuk mengutuk kekerasan dan menuntut tindakan atas maraknya serangan bermotif rasial.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya