Berita

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden/Net

Dunia

Gedung Putih: China Harus Berhenti Tekan Australia Jika Ingin Perbaiki Hubungan Dengan AS

SELASA, 16 MARET 2021 | 17:32 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Amerika Serikat (AS) mendesak China untuk menghentikan tekanan ekonomi terhadap Australia jika ingin memperbaiki hubungan dengan Washington.

Seorang pejabat senior di Gedung Putih, Kurt Campbell mengatakan, pemerintahan Presiden Joe Biden telah memberi tahu pemerintah China bahwa AS tidak akan meninggalkan Australia sendirian.

"Kami telah memperjelas bahwa AS tidak siap untuk meningkatkan hubungan dalam konteks bilateral dan terpisah pada saat yang sama ketika sekutu dekat sedang mengalami bentuk paksaan ekonomi," ujarnya, seperti dikutip dari The Sydney Morning Herald, Selasa (16/3).


Campbell merupakan seorang Koordinator Indo-Pasifik yang sering digambarkan sebagai "Tsar Asia" dalam pemerintahan Biden. Perannya sangat penting karena bertujuan untuk mengumpulkan sekutu untuk menghentikan pengaruh China yang semakin agresif di kawasan.

Menurut Campbell, Biden juga telah menyatakan komitmennya secara pribadi kepada Perdana Menteri Australia, Scott Morrison selama pertemuan puncak Quad pada Sabtu lalu (13/3).

“Jadi kami telah menunjukkan kepada Australia dan China pada tingkat tertinggi bahwa kami sepenuhnya menyadari apa yang sedang terjadi, dan kami tidak siap untuk mengambil langkah substansial untuk meningkatkan hubungan sampai kebijakan tersebut ditangani dan interaksi yang lebih normal antara Canberra dan Beijing didirikan," jelas dia.

"Hampir merupakan pernyataan yang jelas tentang peran sekutu dan pentingnya Australia bahwa kami tidak akan meninggalkan Australia sendirian di lapangan," lanjutnya.

China diketahui telah menerapkan larangan perdagangan dan tarif setidaknya pada sejumlah produk ekspor Australia senilai 20 miliar dolar AS.

Pekan lalu, Kedutaan Besar China di Canberra mengancam akan memperburuk situasi setelah Australia memberikan visa kepada tokoh pro demokrasi Hong Kong, Ted Hui Chi-fung.

Sementara itu, Biden telah memberlakukan semua tarif dan sanksi yang diterapkan pendahulunya, Donald Trump ke China.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya