Berita

Ilustrasi petani padi/Net

Nusantara

Harga Gabah Makin Terpuruk Oleh Rencana Impor Beras, Petani Bisa Kapok Menanam Padi

SELASA, 16 MARET 2021 | 15:26 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Rencana impor 1 juta ton beras yang dilakukan pemerintah pusat telah membuat petani merugi. Rencana itu membuat harga gabah hancur di saat panen raya, terutama di wilayah Jawa Tengah.

Biasanya harga jual gabah lebih dari Rp 4.000 atau hampir menyentuh Rp 5.000 per kg, kini sudah di bawah Rp 4.000 per kg. Padahal pemerintah belum melakukan impor beras.

Dipastikan harga gabah akan makin terpuruk saat beras dari luar negeri memasuki tanah air. Para petani akan makin kerepotan menjual hasil panennya.


"Impor beras di tengah panen raya ini jelas tidak tepat. Bisa mematikan petani. Bisa saja mereka nanti kapok menanam padi dan itu jelas akan merugikan pemerintah juga yang katanya menginginkan swasembada beras,” ujar anggota Komisi E DPRD Jateng, Yudi Indras Wiendarto, Selasa (16/3), dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Karena rencana impor 1 juta ton beras ini kadung membuat harga gabah anjlok, maka pemerintah wajib memberikan solusi.

Dimulai dengan gabah-gabah petani mesti diserap oleh Bulog. Dengan catatan, harga belinya pun standar dan tidak boleh mengikuti mekanisme pasar. Lantaran harga gabah sedang jatuh.

Hal itu sebagai bentuk hadirnya pemerintah atas persoalan yang terjadi saat ini. Pun sebagai bentuk tanggungjawab pemerintah atas kegaduhan yang ditimbulkan.

Langkah kedua, pemerintah harus menyetop rencana tersebut.

"Tak ada alasan untuk impor. Saat ini cadangan beras masih aman. Lalu apa alasan pemerintah merencanakan impor beras?” kata anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jateng ini.

Apalagi Perusahaan Umum Bulog (Perum Bulog) memperkirakan cadangan beras pemerintah atau CBP nasional akan menyentuh 1 juta ton pada akhir April 2021.

Sementara Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi tahun ini produksi beras nasional berpotensi naik tinggi sebesar 4,86 persen karena panen raya di awal tahun.

Di wilayah Jateng cadangan beras juga aman. Pada musim panen ini produksi beras dipastikan surplus.

Berdasarkan perhitungan Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng akan ada surplus 1 juta ton.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya