Berita

Aparat berjaga memblokade jalan menghindari aksi kerusuhan Myanmar/Net

Dunia

Investor China Di Myanmar Menderita Kerugian Lebih dari 36 Juta Dolar AS

SELASA, 16 MARET 2021 | 07:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kekerasan di Myanmar terus berlanjut dan merembet ke perusakan dan pembakaran gedung perkantoran dan pabrik-pabrik, terutama yang dimiliki para investor China.

Info terbaru mengatakan, setelah empat pabrik garment China dibakar, para perusuh merusak puluhan  tempat usaha lainnya yang diinvestasikan China dalam serangan di Yangon, Myanmar. Kerugian properti mencapai 240 juta yuan atau setara dengan 36,89 juta dolar AS.
Kedutaan Besar China di Myanmar mengatakan kepada Global Times pada hari Senin, setelah pelaku di Yangon menghancurkan, menjarah, dan membakar perkantoran dan pabrik-pabrik China pada hari Minggu.  


“Dua karyawan China terluka dalam serangan itu. Hingga saat ada tidak ada korban jiwa,” kata kedutaan.

Kementerian Luar Negeri China menegaskan pada hari Senin bahwa vandalisme terhadap perusahaan China sangat ‘buruk’. Mereka mendesak Myanmar agar segera mengambil tindakan konkret untuk menghentikan semua aktivitas kekerasan dan menghukum para pelakunya sesuai dengan hukum untuk memastikan keselamatan karyawan dan perusahaan China.

“Myanmar telah mengirim polisi dan petugas pemadam kebakaran tambahan ke daerah yang terkena dampak di Yangon untuk memperkuat keamanan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada konferensi pers pada hari Senin, seperti dikutip Global Time, Senin (15/3).

Ketika ditanya tentang apakah China akan mengevakuasi warganya di Myanmar, Zhao mengatakan China sedang memantau situasi dengan cermat dan sangat memperhatikan keselamatan institusi dan warganya.

“China berharap Myanmar akan mengambil tindakan untuk melindungi keselamatan mereka,” katanya.

Zhao mengatakan kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Myanmar selalu didasarkan pada prinsip saling menguntungkan dan kondusif bagi pembangunan ekonomi dan sosial Myanmar serta bermanfaat bagi masyarakat setempat.

“Tindakan para pelanggar hukum ini merusak kepentingan Myanmar dan rakyatnya sendiri. Kami menyerukan kepada rakyat Myanmar untuk mengungkapkan tuntutan mereka sesuai dengan hukum," kata Zhao.

Ia juga meminta agar semua pihak menahan diri upaya penghasutan atau eksploitasi, agar terhindar dari rusaknya kerjasama persahabatan antara China dan Myanmar.

Pengrusakan pabrik-pabrik China ditengah kerusuhan aksi protes kudeta militer yang melanda Myanmar, diduga karena adanya sentimen Anti-China.

Populer

Gempa Megathrust Bisa Bikin Jakarta Lumpuh, Begini Penjelasan BMKG

Jumat, 22 Maret 2024 | 06:27

KPK Lelang 22 iPhone dan Samsung, Harga Mulai Rp575 Ribu

Senin, 25 Maret 2024 | 16:46

Pj Gubernur Jawa Barat Dukung KKL II Pemuda Katolik

Kamis, 21 Maret 2024 | 08:22

KPK Diminta Segera Tangkap Direktur Eksekutif LPEI

Jumat, 22 Maret 2024 | 15:59

Bawaslu Bakal Ungkap Dugaan Pengerahan Bansos Jokowi untuk Menangkan Prabowo-Gibran

Rabu, 27 Maret 2024 | 18:34

Connie Bakrie Resmi Dipolisikan

Sabtu, 23 Maret 2024 | 03:11

KPK Lelang Gedung Lampung Nahdiyin Center

Selasa, 26 Maret 2024 | 10:12

UPDATE

Pasca Penangkapan NW, Polda Sumut Ramai Papan Bunga

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:58

Mahfud Kutip Pernyataan Yusril Soal Mahkamah Kalkulator, Yusril: Tidak Tepat!

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:50

Namanya Diseret di Sidang MK, Jokowi Irit Bicara

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:43

Serukan Penegakan Kedaulatan Rakyat, GPKR Gelar Aksi Damai di Gedung MK

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:39

4 Perusahaan Diduga Kuat Langgar UU dalam Operasional Pelabuhan Panjang

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:29

Rahmat Bagja Bantah Kenaikan Tukin Bawaslu Pengaruhi Netralitas di Pemilu 2024

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:21

Ketum JNK Dukung Gus Barra Maju Pilbup Mojokerto Periode 2024-2029

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:13

Serahkan LKPD 2023 ke BPK, Pemprov Sumut Target Raih WTP ke 10

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:04

Demi Kenyamanan, Jokowi Imbau Masyarakat Mudik Lebih Awal

Kamis, 28 Maret 2024 | 21:00

Paskah 2024, Polda Sumut Tingkatkan Pengamanan

Kamis, 28 Maret 2024 | 20:53

Selengkapnya