Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Tim Ilmuwan China Temukan 24 Jenis Virus Corona Dari Kelelawar

SENIN, 15 MARET 2021 | 12:37 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Penyelidikan asal usul virus corona baru, SARS-CoV-2, membuat para ilmuwan menemukan puluhan jenis virus corona lainnya yang belum pernah diidentifikasi.

Sebuah makalah yang belum ditinjau oleh rekan sejawat dan diterbitkan di bioRxiv.org pada Senin (15/3) menyebut para ilmuwan menemukan 24 jenis virus corona kelelawar yang belum diidentifikasi. Semua ditemukan dalam radius kurang dari 4 km dari barat daya China.

Empat di antaranya terkait dengan SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19, seperti dikutip South China Morning Post.

Satu virus disebut membawa tulang punggung genom yang dapat dikategorikan paling dekat dengan SARS-CoV-2 hingga saat ini. Meski begitu, belum ditemukan virus yang menjadi asal usul dari SARS-CoV-2.

Penelitian dipimpin oleh Profesor Shi Weifong dari Shandong First Medical University. Para peneliti mengumpulkan lebih dari 400 sampel, meliputi kotoran, urian, hingga usapan oral antara Mei 2019 hingga November tahun lalu.

Ilmuwan dari negara lain, termasuk Australia, ikut serta dalam kunjungan lapangan dan analisis data.

"Keragaman genom virus ini kemungkinan besar telah diremehkan,” kata para peneliti.

Virus yang paling dekat dengan SARS-CoV-2 diberi nama RpYn06, dengan kemiripan hingga 94,5 persen. Sebelumnya, virus RaTG13 dari Yunnan diidentifikasi memiliki tingkat kemiripan hingga 96 persen dengan SARS-CoV-2.

Keduanya memiliki protein lonjakan yang berbeda dengan SARS-CoV-2, tetapi dalam hal lain RpYN06 tampak lebih erat kaitannya.

Selain virus terkait SARS-CoV-2, tim Shi mengidentifikasi tiga virus yang terkait dengan SARS yang menjadi epidemi pada 2003. Mereka juga menemukan 17 jenis baru virus corona yang terkait dengan dua jenis yang dapat menyebabkan penyakit janin pada babi.

Kelewar diketahui membawa lebih banyak virus penyebab penyakit dari mamalia lain, selain tikus. Sehingga hewan tersebut kerap menjadi subjek utama penelitian.

Para ilmuwan di China yang mempelajari virus kelelawar mendapat banyak kecaman karena salah satu teori menyebutkan virus corona baru muncul dari kebocoran laboratorium.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya