Berita

Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab/Net

Dunia

China Rombak Sistem Pemilu Hong Kong, Inggris: Beijing Tak Lagi Patuhi Deklarasi 1997

MINGGU, 14 MARET 2021 | 07:40 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Inggris telah menyatakan bahwa China sudah tidak lagi mematuhi Deklarasi Bersama Hong Kong yang ditandatangani pada 1997.

Pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Inggris itu muncul setelah Beijing mengumumkan perombakan sistem pemilu di Hong Kong.

"Inggris sekarang menganggap Beijing berada dalam keadaan ketidakpatuhan yang berkelanjutan terhadap Deklarasi Bersama Sino-Inggris," ujar kementerian pada Sabtu (13/3), seperti dikutip CNA.


Berdasarkan perjanjian tersebut, Beijing berkomitmen untuk menjamin status khusus Hong Kong, termasuk otonomi tingkat tinggi agar Hong Kong dapat mengelola urusannya sendiri.

Tetapi Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab mengatakan, keputusan Beijing untuk mereformasi sistem pemilu Hong Kong, termasuk membatasi partisipasi merupakan pelanggaran yang jelas dari perjanjian tersebut.

"Ini adalah bagian dari pola yang dirancang untuk melecehkan dan membungkam semua suara yang mengkritik kebijakan China dan merupakan pelanggaran ketiga Deklarasi Bersama dalam waktu kurang dari sembilan bulan," tegas Raab.

"Saya sekarang harus melaporkan bahwa Inggris menganggap Beijing sedang dalam keadaan tidak mematuhi Deklarasi Bersama," tambahnya.

Pada Kamis (11/3), China telah menyetujui aturan baru yang membuat Beijing memiliki wewenang untuk memveto kandidat yang mencalonkan diri pada pemilu Hong Kong.

Menurut Raab, aturan itu merupakan bentuk pelanggaran perjanjian oleh China.

"Inggris akan terus membela rakyat Hong Kong. China harus bertindak sesuai dengan kewajiban hukumnya dan menghormati hak-hak fundamental dan kebebasan di Hong Kong.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya