Berita

Kondisi pemukiman warga di Dukung Celong usai dilanda banjir lumpur/RMOLJateng

Nusantara

Diduga Terkena Imbas Proyek KIT Batang, Dukuh Celong Dihantam Banjir Lumpur

MINGGU, 14 MARET 2021 | 04:15 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Proyek Kawasan Industi Terpadu (KIT) Batang diduga jadi penyebab banjir lumpur di RT 02 RW 02 Dukuh Celong, Desa Kedawung, Kecamatan Banyuputih.

"Saya dari kecil tinggal di Celong, baru kali ini merasakan banjir lumpur," kata Kaliri, warga setempat, Sabtu (13/3), dikutip Kantor Berita RMOLJateng.

Ia menjelaskan, banjir hingga setinggi mata kaki di dalam rumah. Sedangkan, di luar rumah bisa mencapai selutut orang dewasa. Semua perabotannya terendam, bahkan kulkas dan sepeda motor rusak.


Seoran pemuda setempat, Frengky menjelaskan, ada sekitar 18 rumah di Dukuh Celong yang menjadi korban dari banjir lumpur tersebut.

Lebih lanjut, Frengky menyebutkan banjir pada Jumat malam (12/3) hingga Sabtu (13/3) itu merupakan kejadian yang ketiga kalinya tahun ini.

"Pertama bulan Februari lalu. Banjirnya parah, masuk ke dalam rumah. Sampai Pak Bupati turun langsung," tuturnya.

Banjir kedua hanya menggenangi jalan, dan ketiga sangat parah karena lumpur masuk rumah.

"Madrasah hingga tempat peribadatan pun ikut terendam banjir lumpur itu," tambahnya.

Frengky mengatakan, banjir lumpur itu merupakan imbas dari adanya proyek pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Lokasinya memang tidak jauh dari pemukiman warga.

"Yang jelas lumpurnya dari proses cut n fill yang sedang berjalan di KIT. Saat hujan, lumpur itu terbawa hingga ke pemukiman warga," bebernya.

Warga sebenarnya telah meminta pengelola KIT Batang untuk memperbaiki saluran irigasi atau anak sungai yang melintasi pemukiman warga.

"Entah diperlebar atau dibuatkan yang baru. Karena debit air bercampur lumpur dari proyek KIT sangat tinggi, tak sanggup lagi terbendung, sehingga meluap ke pemukiman warga," ujarnya.

Selain itu, warga meminta pihak KIT Batang untuk membersihkan sisa lumpur yang berserakan di jalan dan masuk dalam rumah. Warga meminta penggarap KIT standby di pemukiman warga jika hujan turun.

"Karena sekarang jika hujan turun selama satu jam saja, banjir pasti melanda, dan lumpur pasti mengotori jalan dan rumah," ucap Frengky.

Untuk itu, Ia minta pihak penggarap KIT tidak menunggu sampai warga marah baru bergerak. Saat ini warga yang mayoritas pelaut merasakan dampak ekonomi akibat banjir lumpur tersebut.

"Para bakul ikan enggan masuk, karena mereka mengeluhkan akses jalan yang berlumpur seperti itu," tandasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya