Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Atas Nama 64 Negara, Kuba Minta Negara Luar Berhenti Ikut Campur Urusan Xinjiang China

SABTU, 13 MARET 2021 | 13:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sikap campur tangan sejumlah negara Barat dalam urusan Xinjiang China mendapat sorotan pada sesi ke-46 Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNHRC) yang saat ini sedang berlangsung di Jenewa, Swiss.

Dalam sebuah pernyataan bersama, perwakilan Kuba di PBB atas nama 64 negara menyerukan beberapa kekuatan untuk berhenti membuat tuduhan tidak berdasar terhadap China karena motivasi politik.

"Semua pihak harus mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia melalui dialog dan kerja sama yang konstruktif, dan dengan tegas menentang politisasi hak asasi manusia dan standar ganda," kata pernyataan bersama itu," seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (13/3).


Pernyataan tersebut memuji filosofi yang berpusat pada rakyat yang dikejar pemerintah China dan pencapaian yang telah dibuat negara itu dalam perjuangan hak asasi manusianya.

"Xinjiang adalah bagian yang tidak terpisahkan dari China. Kami mendesak pihak terkait untuk mematuhi tujuan dan prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, berhenti mencampuri urusan dalam negeri China dengan memanipulasi masalah terkait Xinjiang, menahan diri dari membuat tuduhan tidak berdasar terhadap China karena motivasi politik. dan membatasi pembangunan negara berkembang dengan dalih hak asasi manusia," kata pernyataan itu.

Sebelumnya, pada 5 Maret, Belarus menyampaikan pidato bersama atas nama 71 negara pada sesi UNHRC ke-46, menekankan bahwa urusan Hong Kong adalah urusan dalam negeri China dan tidak boleh diganggu oleh kekuatan eksternal.

Juga dalam beberapa hari terakhir, sejumlah negara telah menyatakan dukungan kuat mereka untuk China terkait masalah Xinjiang dan Hong Kong dalam pernyataan masing-masing yang disampaikan pada sesi tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya