Berita

Kepala Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief/Net

Politik

AHY Berbeda Dengan Moeldoko Yang Tidak Berkeringat Di Demokrat

JUMAT, 12 MARET 2021 | 08:55 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Kudeta yang dilakukan sekelompok orang dengan menggelar Kongres Luar Biasa mengatasnamakan Partai Demokrat di Deliserdang dinilai sebagai kudeta keblinger.

Pasalnya, rencana itu sudah diketahui oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang hendak dikudeta. Bahkan pada 1 Februari lalu, AHY telah melakukan pencegahan atas aksi yang turut melibatakan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

“Mereka anggap tak mungkin AHY bisa atasi kudeta. AHY sendiri dengan maksud baik berkirim surat saat itu karena hormati Presiden,” begitu kata Kepala Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief kepada wartawan, Jumat (12/3).


Terlepas dari itu, Andi Arief mengingatkan bahwa Moeldoko bukan merupakan sosok yang berdarah-darah demi Demokrat. Hal tersebut berbanding 180 derajat dengan AHY yang sudah berpengalaman menukangi partai berlambang mercy.

Andi Arief menjelaskan bahwa AHY mulai masuk ke Partai Demokrat di tahun 2016, yakni saat Pilkada DKI. Namun kemudian, AHY harus menjaga ibunya, Ani Yudhoyono yang sakit.

Setelah itu, AHY mendapat tugas dari partai menjadi tim pemenangan Pilkada 2018 dan komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) saat Pileg 2019.

“Diuji dulu sebagai kader, tidak ujug-ujug. Ini beda dengan Pak Moeldoko,” tegasnya.

Andi Arief menjelaskan bahwa Pileg 2019 merupakan pertarungan sulit bagi Demokrat. Sebelum pileg, sejumlah lembaga survei menyebut bahwa elektabilitas Demokrat hanya di kisaran 4 sampai 5  persen.

Tapi setelah AHY turun ke dapil-dapil, suara Demokrat terdongkrak hingga ke angka 7,8 persen.

“Darmizal, Pak Marzuki Alia, apalagi Moeldoko tak pernah mau tahu situasi partai saat itu,” sindirnya.

Setelah Pileg 2019, sambung Andi Arief, AHY masuk menjadi wakil ketua umum, mengisi kekosongan jabatan yang ada. Susunan pengurus baru itu, sambungnya, telah disetujui juga dengan SK Menteri Kumham.

“Jadi AHY beda lagi dengan Moeldoko yang tak berkeringat di Demokrat,” tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya