Berita

Pendukung tahanan Kanada Michael Spavor dan Michael Kovrig di luar sidang ekstradisi Meng Wanzhou Huawei Technologies pada 2019/Net

Dunia

China Segera Menyidangkan Kasus Dua Warga Kanada Yang Dituduh Melakukan Spionase

JUMAT, 12 MARET 2021 | 07:45 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Setelah ditahan selama dua tahun lamanya, pemerintah China akan segera mengadili dua warga negara Kanada Michael Kovrig dan Michael Spavor, yang dituntut atas dugaan kejahatan yang merusak keamanan nasional China pada Juni 2020.

Informasi tersebut disampaikan sumber yang dekat dengan masalah tersebut kepada media yang didukung pemerintah China, Global Times, pada hari Kamis (11/3) waktu setempat.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China sendiri telah menegaskan kembali status kedua kasus yang dihadapi Kovrig dan Spavor, dan otoritas peradilan China telah merilis informasi tentang kasus tersebut.

Kovrig dituduh telah menggunakan paspor biasa dan visa bisnis untuk memasuki Tiongkok guna mencuri informasi sensitif dan intelijen melalui kontak di Tiongkok sejak 2017, sementara Spavor dituduh sebagai sumber intelijen utama Kovrig.

Keduanya dicurigai melakukan kejahatan yang membahayakan keamanan nasional China.

Sebelumnya, sumber lain mengatakan bahwa penundaan sidang kedua warga Kanada itu terjadi karena situasi pandemi Covid-19.

"Kedua terdakwa Kanada itu akan diadili sesuai dengan hukum," kata sumber itu.

Penangkapan kedua warga Kanada terjadi tak lama setelah penangkapan Kepala Keuangan Huawei Technology, Meng Wanzhou. Meng ditangkap pihak Kanada dengan surat perintah dari Amerika dengan tuduhan melakukan tindak pelanggaran terhadap Iran.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sendiri menyatakan bahwa penangkapan dua warga negaranya itu adalah “Tindakan sewenang-wenang dan sama sekali tidak mendasar.”

Sejak itu, hubungan diplomatik Ottawa dan Beijing telah jatuh ke dalam situasi yang terburuk dalam sejarah perjalanan kerja sama kedua negara.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya