Berita

Presiden Jokowi dan KSP Moeldoko/Net

Politik

Ada Kekuatan Besar Di Belakang Moeldoko Yang Buat Jokowi Tak Berdaya

KAMIS, 11 MARET 2021 | 19:08 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul meyakini gerakan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang membajak Partai Demokrat tidak terkait dengan Presiden Joko Widodo.

Menurut Adib, terdapat invisible hand (tangan tak telihat) yang ia sebut sebagai oligarki maupun mafia politik yang mencoba mencari rumah baru pasca Presiden Joko Widodo tak lagi berkuasa.

"Saya yakin (oligarki dan mafia politik di belakang Moeldoko) apalagi melihat politik kita sekarang yang lebih mengakomodir kepentingan-kepentingan cukong pemilik modal. Jadi bicaranya, ada siapa di belakang Moeldoko," kata Adib kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (11/3).


Dengan begitu menurut Adib, diamnya mantan Walikota Solo dalam persoalan ini lantaran adanya kekuatan besar di belakang gerakan Moeldoko yang tidak bisa dan mampu dihalau oleh Jokowi sebagai Presiden.

"Ada kekuatan besar di belakang pak Moeldoko yang Jokowi tak bisa berbuat apa-apa," pungkas Adib.

Disisi lain, Adib menambahkan, manuver Moeldoko dengan membajak Partai Demokrat bisa diartikan sebagai kutukan Presiden periode kedua.

Artinya, dalam setiap periode kedua pemerintahan dimana Presiden tidak lagi bisa mencalonkan diri kembali sudah lazim terjadi unsur-unsur pembantunya mulai melakukan langkah-langkah memikirkan suksesi kepemimpinan yang akan datang.

Adib mengaku pesimis, seluruh bawahan Jokowi akan loyal dalam dua tahun ke depan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya