Berita

Eks kader yang juga penggagas acara Kongres Luar Biasa (KLB) mengatasnamakan Demokrat, Darmizal/Net

Politik

Darmizal Klaim Jadi Tim Buser SBY, Pengurus Demokrat: Tidak Ada Tim Seperti Itu, SBY Terpilih Aklamasi

RABU, 10 MARET 2021 | 09:55 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Klaim dari eks kader yang juga penggagas acara Kongres Luar Biasa (KLB) mengatasnamakan Demokrat, Darmizal ikut memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui Kongres Demokrat 2015 di Surabaya dinilai mengada-ada.

Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat, Kamhar Lakumani menilai pengakuan Darmizal sebagai Tim Buru Sergap (Buser) saat Kongres Surabaya terlalu manipulatif.

"Pernyataan Darmizal yang mengaku sebagai Tim Buser (Buru Sergap) saat Kongres ke-4 Partai Demokrat di Surabaya, kami tegaskan bahwa itu informasi yang mengada-ada dan manipulatif," tegas Kamhar kepada wartawan, Rabu (10/3).


Kamhar juga menegaskan bahwa klaim Darmizal ihwal pembentukan Buru Sergap (Buser) untuk pemenangan SBY kala itu adalah tidak benar sama sekali.

"Tak ada istilah Tim Buser. Tak pernah dibentuk tim seperti itu untuk memastikan kembali terpilihnya Pak SBY secara aklamasi," tegasnya.

Semua kader Partai Demokrat, kata Kamhar, terlebih lagi yang mengemban mandat sebagai pimpinan di struktur partai menyadari bahwa SBY adalah SBY memimpin kembali Partai Demokrat dan terpilih secara aklamasi adalah aspirasi dari bawah (bottom up) di seluruh tingkatan struktur partai, mulai dari DPC, DPD sampai DPP.

"Sungguh terlalu berlebihan Darmizal memandang dan menempatkan dirinya," sesalnya.

Kamhar menambahkan, bagi kader-kader senior terutama kader baru yang mendengarkan ocehannya justru akan bertanya sebenarnya siapa Darmizal. Sebab, dia tidak pernah mendorong seseorang hingga ingin menjadi kader Partai Demokrat.

"Tak pernah ada peristiwa positif yang terekam dalam memori publik yang bisa diasosiasikan dengan Darmizal," cetusnya.

"Jangankan publik yang begitu luas skalanya, bahkan untuk di internal pengurus DPP Partai Demokrat yang sama periode kepengurusan dengannya juga tak ada memori spesial," sambung Kamhar.

Ia juga membantah pernyataan Darmizal yang menyebut DPP Partai Demokrat setiap bulannya meminta uang atau pungutan kepada pengurus daerah. Menurutnya, hal itu merupakan kebohongan besar.

"Ini kebohongan dan fitnah besar, Darmizal harus mempertanggungjawabkan omongannya. Dia harus menyimpan tangisannya untuk hari pertanggungjawaban nanti," demikian Kamhar.

Salah satu penggagas kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Darmizal mengaku menyesal karena telah mengumpulkan ketua DPD dan DPC untuk mendukung SBY dalam Kongres Demokrat 2015 di Surabaya.

Darmizal juga tidak menyangka perbuatannya enam tahun silam itu melahirkan kepengurusan di Partai Demokrat yang disebutnya otoriter.

"Saya bersalah, saya enggak tahu kalau akan lahir rezim diktator ini, sungguh saya enggak tahu akan ada PO (peraturan organisasi) yang memberatkan kalian menyetor setiap bulan, malu saya, saya malu," ujar Darmizal. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya