Berita

Guru sejarah Prancis, Samuel Paty, meninggal dalam serangan oleh imigran Chechnya/Net

Dunia

Siswi Prancis Yang Tuding Samuel Paty Islamofobia Mengaku Telah Berbohong

SELASA, 09 MARET 2021 | 15:24 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Tahun lalu, pembunuhan sadis seorang guru sejarah di Prancis, Samuel Paty oleh seorang imigran Muslim menggegerkan dunia karena membangkitkan isu Islamofobia di Eropa.

Ketika itu, Paty disebut telah menggunakan karikatur Nabi Muhammad selama pelajaran tentang kebebasan berbicara. Karikatur itu dicetak oleh majalah satir Charlie Hebdo pada 2015 yang penuh kontroversi.

Namun setelah berbulan-bulan, sebuah fakta ditemukan. Gadis bernama Z yang merupakan siswi Paty telah memfitnah sang guru.


Dimuat Le Parisien, gadis berusia 13 tahun itu mengaku berbohong kepada ayahnya. Ketika itu ia menyebut berselisih dengan Paty atas rencana menunjukkan karikatur Nabi Muhammad selama pelajaran dan memerintahkan siswa Muslim meninggalkan kelas untuk menunjukkan foto nabi telanjang.

Ia juga memberi tahu ayahnya bahwa Paty telah menskorsnya dari kelas selama dua hari. Tetapi faktanya, gadis itu mengaku diskors karena membolos dan takut ayahnya marah.

"Dia tidak akan berani untuk mengakui kepada ayahnya alasan sebenarnya dia dikeluarkan sesaat sebelum tragedi itu, yang sebenarnya terkait dengan perilakunya yang buruk," lapor Le Parisien.

Kendati begitu, kebohongan Z membuat sang ayah yang marah. Ia meluapkan kekesalannya pada Paty dengan mengutuk tindakannya lewat video di media sosial, menyebut sang guru Islamofobia dan diskriminasi. Ia juga menyebut Paty menyebarkan gambar porno.

Video tersebut menyebar dengan cepat, seiring dengan isu Islamofobia yang mencuat dari majalah Charlie Hebdo.

Alhasil, seorang imigran asal Chechnya berusia 18 tahun, Abdullakh Anzorov ikut tersulut emosi. Pada16 Oktober, Anzorov yang tinggal di Normandia melakukan perjalanan ke pinggiran kota Paris, membayar dua siswa untuk menunjukkan kepadanya Paty, dan kemudian memenggal kepala pria berusia 47 tahun itu.

Z memberi tahu polisi hal yang sama dengan yang dia katakan kepada ayahnya, tetapi kemudian beberapa teman sekelas memberi tahu penyelidik bahwa dia tidak hadir di kelas dan bahwa Paty tidak pernah menyuruh siswa Muslim untuk pergi keluar kelas.

"Dia berbohong karena merasa terjebak dalam spiral karena teman-teman sekelasnya memintanya menjadi juru bicara," kata pengacaranya, Mbeko Tabula kepada AFP.

Tabula menyebut, walaupun kliennya berbohong, namun reaksi sang ayah yang tidak proporsional tidak dapat dibenarkan dan yang harus dihukum atas insiden tersebut.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya