Berita

Sesi Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang diadakan di Jenewa, Swiss/Net

Dunia

Belarusia Dan 70 Negara Dukung China Terkait Kebijakan Satu Negara Dua Sistem Di Hong Kong

SABTU, 06 MARET 2021 | 08:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perwakilan dari Republik Belarus yang juga mewakili 70 negara lainnya, menyuarakan dukungan untuk sikap dan tindakan pemerintah China dalam urusan yang terkait dengan Wilayah Administratif Khusus Hong Kong (HKSAR).

Dalam pernyataan yang disampaikannya pada pertemuan Dewan Hak Asasi Manusia PBB, Jumat (5/3), perwakilan tersebut juga menentang campur tangan asing dalam urusan dalam negeri China.

“Non-campur tangan dalam urusan internal negara-negara berdaulat adalah prinsip penting yang diabadikan dalam Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan norma dasar yang mengatur hubungan internasional,” kata perwakilan tersebut, seraya menambahkan bahwa 70 negara mendukung China atas penerapan prinsip ‘Satu Negara, Dua Sistem’ di Hong Kong, seperti dikutip dari CGTN, Jumat (5/3).

Sejak Undang-Undang Republik Rakyat China tentang Menjaga Keamanan Nasional di Wilayah Administratif Khusus Hong Kong diberlakukan, Hong Kong telah menyingkirkan turbulensi dan secara bertahap memulihkan stabilitas.

Wilayah Administratif Khusus Hong Kong adalah bagian yang tidak dapat dicabut dari China, menurut perwakilan itu. Urusan Hong Kong adalah urusan dalam negeri China yang tidak akan mendapat campur tangan dari kekuatan eksternal mana pun.

"Kami mendesak pihak terkait untuk menghormati kedaulatan China dan berhenti mencampuri urusan Hong Kong serta Urusan internal China,” perwakilan itu menekankan.

Menanggapi itu, juru bicara Kementerian luar Negeri China, wang Wenbin mengatakan: “Fakta bahwa negara-negara berkembang sekali lagi bergandengan tangan di Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk mengangkat suara mereka untuk keadilan sepenuhnya mencerminkan bahwa fakta berbicara lebih keras daripada kata-kata dan bahwa keadilan terletak di hati rakyat.”

“Tekad China untuk menjaga kedaulatan nasional, keamanan dan kepentingan pembangunan tidak tergoyahkan, seperti tekadnya untuk menerapkan prinsip ‘Satu Negara, Dua Sistem’ dan menjaga kemakmuran dan stabilitas Hong Kong,” kata Wang.

“Kami mendesak pihak terkait untuk mematuhi hukum internasional dan norma dasar hubungan internasional dan untuk berhenti mencampuri urusan Hong Kong dan internal China dengan cara apapun,” tegasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya