Berita

Indriyanto Seno Adji/Net

Hukum

Pakar Pidana: Ada Upaya Menstigmatisasi Mafia Tanah Pada Sengketa Pertanahan Di Tangerang

JUMAT, 05 MARET 2021 | 19:26 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Pakar Hukum Pidana Prof Indriyanto Seno Adji menyebutkan bahwa ada kepentingan tertentu atau Vested Interest dalam sejumlah kasus sengketa pertanahan di tanah air. Hal itu untuk menciptakan stigma mafia tanah dalam setiap permasalahan sengketa.     

Guru Besar Hukum Pidana dari Universitas Indonesia (UI) ini menyatakan sangat mengapresiasi Polri yang sudah bekerja secara profesional dalam pengungkapan berbagai kasus pertanahan. Bahkan, kata dia, termasuk mengungkap penyandang dana atau aktor intelektual.      

Akan tetapi, lanjut Indriyanto, tindakan judisial Polri ini seperti dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang bersengketa menciptakan stigma 'Mafia Tanah' secara subyektif.    


"Seolah legalitas pembebasan tanah dipersepsikan sebagai Mafia Tanah. Narasi dengan memberikan contoh sengketa atau kasus tanah secara subjektif, menunjukan opini sesat dan penuh vested interest," ujar Indriyanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/3).   

Lebih lanjut dikatakannya, sengketa tanah sudah menjadi stigmatisasi sebagai mafia tanah yang seluruhnya  berujung pada vested interest, bukan pada obyektifitas sengketa hukum itu sendiri.

"Mafia tanah itu kejahatan klasik yang terorganisir dan profesional, tapi menghindari mediasi dan proses hukum," ucap mantan Pansel calon pimpinan KPK ini.

Menurut dia, Polri sebagai penegak hukum dan garda terdepan dalam  pengungkapan kasus sengketa tanah, harus peka dan memahami maksud dari opini sesat ini dibangun. Sehingga sengketa hukum tidak selalu di stigmatisasi sebagai mafia tanah.    

“Ini yang mesti dihindari, bahwa konotasi dan narasi semua pembebasan tanah seolah merupakan permainan mafia tanah adalah menyesatkan," tuturnya.    

Ia mencontohkan ada beberapa kasus sengketa tanah, seperti yang terjadi di Tangerang, Banten, itu terkesan ada Vested Interest yang berujung pada stigma mafia tanah.


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya